MAGELANG, Suara Jelata— Taruna Akademi Militer, Sermadatar Muhammad Irfan No. Ak 2019.028 menjabat Danyonkorpstar Madya mengikuti lomba Kreativitas Prajurit/PNS di lingkungan TNI AD TA 2021.
Lomba tersebut diadakan oleh Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Darat (Dislitbangad) secara virtual. Irfan mengikutinya di Ruang SenKom (Sentral Komunikasi) Perhubungan Akademi Militer, Magelang. Kamis, (22-07-2021).
Dalam lomba kreatifitas kali ini, Sermadatar Muhammad Irfan mengangkat tema, ”Analysis kinerja Panser Anoa APC-3 6×6 dan Panser Tarantula untuk mendukung tugas pokok Kompi Kavaleri”.
Dalam lomba itu, Irfan didampingi oleh Letda Caj Darmoko, Dosen Gol VIII Prodi Teknik Mesin Pertahanan Kordos Akmil.
Dalam pemparannya, Sermadatar M. Irfan menguraikan, Panser Anoa 6×6 APC adalah generasi pertama kendaraan tempur dari PT Pindad (Persero) yang memiliki keunggulan dalam mobilitas, proteksi serta daya angkut, juga memiliki rasio daya berat 25 HP/ton, serta dilengkapi dengan sistem komunikasi dan transmisi otomatis.
“Anoa tipe APC memiliki kapasitas 12 orang personel termasuk pengemudi, memiliki top speed 80 km/h pada jalan raya dengan daya jelajah 600 kilometer” papar Irfan.
Selanjutnya dipaparkan, Panser Tarantula yang diproduksi Doozan, Korea Selatan. Senjata pokoknya adalah canon cockriel MK III kaliber 90 mm, dan senjata PSU dan coaxial berkaliber 7,62 mm yang merupakan salah satu alat utama sistem persenjataan (alutsista) terbaru yang dimiliki TNI AD.
“Panser ini ikut memperkuat satuan Kavaleri TNI AD sejak tahun 2013. Keunggulan lainnya adalah pada saat proyektil dilepaskan. Dengan Cockeril 90 milimeter. Senjata ini memiliki jarak tembak maksimum hingga 6.000 meter, dan jarak tembak efektif 1.500 meter” jabar Sermadatar M. Irfan.
Dikatakan Irfan, saat ini Indonesia memiliki 22 Unit Panser Tarantula yang ditempatkan di Batalyon Kavaleri 7, Batalyon Kavaleri 9 Jakarta. Serta Kikavser 3 dan Kompi Kavaleri Pengintai 2 Jawa Timur.