News

MUI Sinjai Ingatkan Pemda dan Aparat Penegak Hukum

×

MUI Sinjai Ingatkan Pemda dan Aparat Penegak Hukum

Sebarkan artikel ini

SINJAI, Suara Jelata— Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, mulai mengingatkan Pemerintah Kabupaten Sinjai dan aparat penegak hukum di daerah tersebut. Jumat, (6/8/2021).

MUI Sinjai ingatkan terkait keluhan dari masyarakat terkait aktifitas pengunjung di sejumlah rumah bernyanyi di Sinjai.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Wakil Ketua MUI Sinjai, Fadhelullah Marzuki, mengungkap sejumlah laporan dan keluhan dari para tokoh agama dan tokoh masyarakat di Sinjai dengan adanya aktifitas yang menyimpan di rumah-rumah bernyanyi di dalam kota Sinjai.

“Saat ini sudah ada beberapa laporan dari masyarakat dan tokoh terkait aktifitas rumah-rumah bernyanyi di Sinjai yang ada dugaan aktifitas melakukan pelanggaran,” katanya.

Ia mengungkap bahwa beberapa hari lalu, tewasnya seorang warga Sinjai yang berawal dari sebuah rumah bernyanyi di dalam kota Sinjai.   

Peristiwa tersebut menjadi beban berat sebagai aparat pemerintah, aparat, tokoh masyarakat dan tokoh agama sebab Sinjai sering dipopulerkan dengan sebutan Panrita Kitta.

Di satu sisi harus diyakini ketika ada suatu kemungkaran di sekitar maka hendaklah merubah dengan tangan dengan kekuasaan.

Atau dengan lisan dengan ungkapan-ungkapan nasehat-nasehat ataupun jika ternyata tidak mampu dengan itu maka dengan cara dengan doa. Dan doa itu yang selemahnya iman.

“Kita punya orang-orang terhormat dan punya kekuasaan kemampuan, kapasitas untuk itu, kita punya lisan untuk disuarakan. Semoga kita tidak termasuk dari orang-orang yang meminta bencana dengan mengabaikan hal-hal yang seperti itu,” kata Pimpinan Pondok Pesantren Al Markas Darul Istiqamah Sinjai ini.

Ia mewakili MUI Sinjai untuk mengajak semua pihak membuka hati, membuka mata dan telinga dan melihat kenyataan yang ada bahwa ketika dibiarkan maka kehancuran terjadi.

“Tentu kita sayangkan beberapa kejadian diperlihatkan di depan mata kita yang seolah-olah kita aminkan saja tanpa ada upaya,” katanya.

Atas sejumlah peristiwa di Sinjai yang berawal dari tempat hiburan, masyarakat berharap dan bersandar kepada pemerintah dan aparat hukum untuk melihat masalah itu lebih baik kedepan.

“Sebab kami khawtir ada yang tidak bisa menahan diri tapi semoga kami berusaha untuk menjaga diri dan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.

Diketahui, beberapa peristiwa berdarah sebelumnya berawal dari rumah bernyanyi di Sinjai. Termasuk aksi narkoba.

Belum lagi aksi pesta miras pemuda di area publik di Tribun Lapangan Sinjai Bersatu.

Lokasi itu berada di area kawasan pusat pemerintahan Pemerintah Kabupaten Sinjai.

Dalam dua pekan terakhir, dua peristiwa pembunuhan di Kabupaten Sinjai satu terjadi di Kecamatan Tellulimpoe dan satu terjadi di Ibukota Kabupaten Sinjai, Kecamatan Sinjai Utara.