MAKASSAR, Suara Jelata— AKBP Muhammad Kadarislam Kasim, Kapolres Pelabuhan Makassar mengatakan terkait vaksinasi, masyarakat sebenarnya banyak yang ingin divaksin, tetapi mereka tapi karena khawatir meninggalkan rumah.
Selain itu, menurut Kapolres Pelabuhan, warga juga ada yang takut tinggalkan rumah dengan alasan yang mereka tau di Polres Pelabuhan Makassar hanya untuk pengendara motor saja, dan banyak yang belum tau tempat vaksin, kemudian ada yang sudah lanjut usia, sarananya terbatas, makanya warga dijemput atau didatangi rumahnya secara door to door.
“Karena dalam pertimbangan masyarakat, sehingga kami bersama anggota menjemput warga yang ingin divaksin ke lokasi vaksinasi” ucap AKBP Kadarislam Kasim, saat ditemui di ruangannya. Jumat, (03/09/2021).
Selain itu, mantan Kapolres Bone ini menyampaikan, kalau di wilayah hukumnya saat ini, telah berjalan kegiatan Vaksin Door to Door selama dua hari di Wajo, wilayah hukum Polres Pelabuhan Makassar dan total dalam dua hari tersebut adalah 134 warga.
Tapi sebelum itu, dilakukan pendataan oleh Bhabintkantimas dan berkordinasi ke pihak terkait di wilayah masing-masing warga, kemudian warga yang sudah sesuai datanya itu yang diproritaskan.
“Yang didata awalnya hanya 10 KK, tapi pas kami ke lokasi melakukan vaksin, tapi justru masyarakat yang ingin vaksin, bahkan sebelum kita ke sana mereka sudah siapkan tempat, namun vaksin yang kami siapkan masih terbatas” terangnya.
Kapolres Pelabuhan Makassar itu mengajak agar masyarakat segera melakukan vaksin, sebab vaksin adalah salah satu cara meningkatkan kekebalan tubuh yang bisa mengurangi keganasan virus yang masuk.
“Jangan khawatir untuk divaksin, karena sudah halal dan baik, juga sudah terbukti secara klinis, jadi jangan takut. Jika telah divaksin, tubuh jadi sehat dan menjadi kebal” tuturnya.
Dirinya mengimbau agar tidak mudah percaya berita hoax, karena kata dia, sebenarnya hoax itu yang menjadi pembunuh massal.
“Alhamdulillah antusias warga pada saat didatangi secara door to door ternyata lebih banyak, sementara kesiapan yang dibawa pada waktu itu cuman 100 dosis” tutup Kadarislam Kasim.