News

Mahasiswa Mengaku Nonbiner Hebohkan Ospek Unhas, Begini Kronologinya

×

Mahasiswa Mengaku Nonbiner Hebohkan Ospek Unhas, Begini Kronologinya

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi nonbiner (Sumber:Google)

MAKASSAR, Suara Jelata— Baru-baru ini, beredar video seorang mahasiswa baru Universitas Hasanuddin (Unhas) yang diusir dosen usai mengaku bahwa dirinya adalah seorang dengan gender nonbiner.

Insiden tersebut terjadi saat mahasiswa tersebut mengikuti rangkaian kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Fakultas Hukum Unhas.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Wakil Rektor III Fakultas Hukum Unhas, Hasrul mengatakan, hal itu bermula dari mahasiswa baru yang menggunakan kipas angin saat mengikuti PKKMB.

“Dia pake kipas angin jalan kaki terus dilarang. Terus ditanya laki-laki atau perempuan, terus dia bilang netral, bukan laki-laki bukan perempuan,” kata Hasrul dikutip dari Investigasinews. Minggu, (21/8/2022).

Mahasiswa yang diketahui bernama M Nabil itu pun sempat dibawa ke salah satu ruangan dosen. Menurut penuturan Hasrul, Nabil disebut telah mengakui dirinya siap menjadi laki-laki.

Hingga malamnya, kata Hasrul, barulah Nabil membuat status di media sosial tentang dirinya dan institusi yang dinilai kurang etis. Kendati demikian, mahasiswa baru tersebut dikatakan sudah meminta maaf atas unggahan tidak etis pada pihak kampus.

Dekan Fakultas Hukum (Unhas), Hamzah Halim menambahkan, mahasiswa baru itu dipastikan terkena UU ITE akibat menyerang harkat dan martabat pribadi bila dosen yang terlibat melapor.

“Itu anak dipastikan kena UU ITE, kena pasal, menyerang harkat dan martabat pribadi. Tapi saya kasih tahu (Nabil-red) soal haknya Pak Hasrul dan Bu Sakka Pati itu saya tidak bisa intervensi (melapor atau tidak),” tutur Hamzah.

Meski demikian, Hamzah memastikan insiden tersebut diyakini tidak akan menimbulkan diskriminasi terhadap Nabil selama berkuliah di Fakultas Hukum Unhas. Sebab menurutnya, tiap mahasiswa Fakultas Hukum memiliki hak dan kewajiban yang sama.

Rektor Unhas, Jamaluddin Jompa juga meminta maaf atas viralnya pengusiran mahasiswa baru Fakultas Hukum oleh dosen akibat gender nonbiner yang diklaimnya. Jamaluddin mengatakan, hal ini akan segera diperbaiki.

“Bahwa ini Unhas inklusif, iya. Bahwa ini Unhas terbuka untuk semua, iya. Tapi tentu, kita juga ya, terbuka peluang untuk ada hal-hal sedikit selip, kita perbaiki, kita minta maaf kalau perlu,” ujarnya.