KEBUMEN JATENG, Suara Jelata – Pemerintah Kabupaten Kebumen Tengah melakukan penataan kota, khususnya di koridor jalan satu arah, yakni Jalan Soekarno Hatta dan juga Jalan Mayjen Sutoyo. Di kawasan tersebut diproyeksikan seperti Malioboro Yogyakarta, sehingga terus dilakukan penataan.
Hal itu disampaikan oleh Kabid Bina Marga DPUPR Kebumen Bachtiar Ahmad saat acara diskusi sekaligus jumpa pers di Momong Resto pada Selasa (23/08/2022). Ia mengatakan, target pengerjaan jalan Soekarno Hatta selesai pada Desember 2022 ini.
“Konsepnya memang akan dibikin seperti Malioboro, nanti kita berikan ruang atau trotoar lebih lebar untuk pejalan kaki. Kemudian ada taman bunga, pohon, tempat duduk, dan tempat sampah, kita juga beri ruang untuk jalur pesepeda. Jadi terlihat lebih luas, dan lebih ramah,” ujar Bachtiar.
Hanya saja, jika Malioboro sudah tidak ada lahan parkir. Di jalan Soekarno Hatta ini, pihaknya masih menyediakan lahan parkir di pinggir jalan, meski ruangnya lebih sedikit daripada sebelumnya.
“Kalau parkir masih ada, tapi ruangnya lebih sedikit. Nanti akan diatur oleh Dishub,” terangnya.
Bachtiar menyebut pengerjaan di Jalan Soekarno Hatta memakai anggaran APBD DAU dengan nilai kurang lebih Rp 10,9 Miliar. Ada tiga segmen pekerjaan, Pertama Tugu Lawet-Pegadaian, Kedua, Pegadaian Bank CIMB Niaga, dan Ketiga SMPN 5 sampai tugu PKK atau Kantor Pos.
“Sejauh ini progresnya sudah mencapai 13 persen. Itu juga sedang bangun drainase agar tidak banjir lagi saat musim hujan. Kemudian aspalnya juga akan kita perbarui lagi, kita berikan zebra cross, dan lainnya. Kita buat lebih menarik agar tambah manglingi,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Disperkimhub Kebumen Mugiyo menambahkan, di Kota Kebumen saat ini 250 titik parkir dan juru parkir dengan tarif kendaraan motor roda dua Rp 1.000, mobil roda empat Rp 2.000, mobil roda enam Rp 3.000.
Adapun untuk kawasan Jalan Soekarno Hatta ke depan, kata Mugiyo, ruang parkirnya akan dikurangi agar tidak terlihat semrawut. Lahan parkir nantinya akan disediakan tempat yang lebih representatif, sehingga tidak mengganggu pengguna jalan yang lain.
“Ini yang masih terus kita bahas, paling nggak kita akan mencari lahan parkir yang lebih representatif untuk mengurangi kepadatan di Jalan Soekarno Hatta. Kita juga berharap ada solusi bersama karena parkir juga merupakan tempat para juru parkir dalam mencari nafkah,” tandasnya. (Iwan)