PURWOREJO JATENG, Suara Jelata – Ribuan warga masyarakat antusias mengikuti Kirab Hasil Bumi di sepanjang Jalan Raya Purworejo-Magelang, tepatnya di Desa Loano, Kecamatan Loano, Minggu (11/09/2022). Kirab tersebut dalam acara Grebeg Lowano, yang diselenggarakan tiga tahun sekali.
Acara dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Purworejo Hj. Yuli Hastuti, S.H., Forkopimcam Loano serta unsur terkait lainnya. Kirab benar-benar meriah dan menyedot perhatian masyarakat.
Dalam sambutannya Wabup mengapresiasi dilaksanakannya Tradisi Grebeg Lowano, bukan saja sebagai salah satu nguri-nguri (melestarikan-red) budaya saja, tetapi diharapkan mampu menarik wisatawan.
“Saya berharap Tradisi Grebeg Lowano ini bisa terus terselenggara di tahun-tahun mendatang. Bukan saja sebagai salah satu bagian dari upaya penghormatan kepada leluhur sekaligus ‘nguri-uri’ budaya lokal, tetapi juga menjadi agenda wisata di Kabupaten Purworejo, yang mampu menarik wisatawan domestik maupun mancanegara,” katanya.
Wabup Yuli Hastuti menambahkan kegiatan ini juga menunjukkan bahwa pemerintah dan masyarakat Desa Loano sangat tanggap dan responsif dengan program yang sering disosialisasikan. Seperti program satu desa satu produk (one village one product), Romansa Purworejo dan sebagainya, yang tentunya sangat mendukung peningkatan daya saing di era global menuju kesejahteraan bersama.
“Terlebih dengan adanya beberapa proyek strategis nasional di Purworejo dan sekitarnya, yang tentunya akan menambah aktivitas ekonomi di Kabupaten Purworejo,” tandasnya.
Sementara itu Kades Loano, Sutanto, mengatakan, kegiatan itu merupakan usaha desa dalam nguri-uri tradisi leluhur. Selain itu, Grebeg Lowano juga untuk mengenang kembali perjuangan para adipati yang pernah memimpin Kadipaten Lowano.
“Sembilan adipati, mulai Pangeran Haryo Bangah yang mendirikan Kadipaten Lowano sekitar tahun 1200 Masehi, hingga Adipati Gagak Handoko. Grebeg menjadi sarana mengenalkan kearifan lokal Loano kepada masyarakat luas,” kata Sutanto. (Iwan)