BeritaDAERAH

Sambut Hari Sumpah Pemuda, Temanggung Gelar Pameran dan Kontes Bonsai

×

Sambut Hari Sumpah Pemuda, Temanggung Gelar Pameran dan Kontes Bonsai

Sebarkan artikel ini

TEMANGGUNG JATENG, Suara Jelata – Dalam rangka menyambut peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-94 digelar Pameran dan Kontes Bonsai Kelas Prospek dan Regional yang diselenggarakan Paseduluran Bonsai Tembarak. Kegiatan mengambil tempat di Halaman Kantor Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung, Jumat (07/10/2022).

Kegiatan ini berlangsung tanggal 4-10 Oktober 2022. Dengan agenda tanggal 4-5 Oktober penerimaan bonsai, 6 Oktober penjurian, 7-9 Oktober pameran. Pameran dibuka untuk umum dan lomba kreasi bonsai tingkat korwil, dan tanggal 10 Oktober 2022 pengambilan bonsai.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Pameran yang dibuka Camat Tembarak, Januri, ini bonsai ini diikuti oleh 320 bonsai dari 9 wilayah, yaitu Ambarawa, Kota Salatiga, Kota Magelang, Kabupaten Magelang, Wonosobo, Banjarnegara, Kendal dan tuan rumah Kabupaten Temanggung.

Ketua Panitia Pameran dan Kontes Bonsai, Hendro (33) mengatakan pameran dan kontes ini, digelar Paseduluran Bonsai Tembarak dibantu dari para penggemar bonsai Temanggung dan Kaloran. Tujuan acara ini, salah satunya memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat tentang bonsai, saling guyub meningkatkan silaturahmi antara pehobi bonsai.

“Semoga lain waktu kegiatan ini menjadi agenda rutin dan destinasi wisata, khususnya di Kecamatan Tembarak dan Kabupaten Temanggung pada umumnya,” katanya.

Januri dalam sambutannya, menyampaikan bahwa Kecamatan Tembarak memfasilitasi Pameran dan Kontes Bonsai ini. Yaitu dengan memberikan izin penggunaan Halaman Kantor Kecamatan Tembarak sebagai lokasinya.

Menurut Januri, pameran bonsai ini merupakan ide kreatif sekelompok anak muda dari berbagai desa di wilayah Kecamatan Tembarak. Pihaknya sebagai pemangku wilayah mendorong mereka untuk berkembang sesuai minat dan bakatnya.

“Harapannya, kreativitas yang lain bisa muncul dan tumbuh. Sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat,” jelasnya.

Sementara, kolektor bonsai asal Kepatihan, Temanggung, Weni (55) mengatakan bonsai penuh seni dan mengandung filosofi kehidupan. Dari tanaman yang asalnya tidak berharga, dengan bekal ketekunan dan kerja keras bisa menghasilkan karya yang luar biasa.

“Bisa kita lihat mulai dari akar, batang, dahan, ranting, serta daunnya bila dilihat begitu indah. Ide dasarnya adalah melihat pohon dari jarak jauh, dahan terbawah seharusnya lebih besar dan panjang dari dahan atasnya. Mengandung arti bahwa semakin ke atas semakin kecil dan mengerucut, mirip segitiga. Nilai dan harganya bonsai akan lebih prestisius bila pernah menjuarai sebuah kontes dan dipamerkan,” terangnya. (Agus)