Sinjai, Suara Jelata– Kamaluddin Marsus, Pimpinan Madrasah Hafidz Qur’an (MHQ) Tonra, Kabupaten Bone menjadi salah satu pemateri pada Tabligh Akbar yang diadakan Rumah Tahfizh Quran (RTQ) Al-Furqan Sinjai dalam rangka menyambut wisuda Tahfizh ke-4. Sabtu, (15/01/2023).
Acara yang berlangsung di Gedung Pertemuan, jalan Persatuan Raya, Kabupaten Sinjai ini, dihadiri ratusan peserta dari berbagai kalangan, termasuk Wakil Bupati Sinjai, Andi Kartini Ottong yang membuka acara.
Sejalan dengan tema yang diangkat oleh RTQ Al-Furqon Sinjai, Berkah Al-Quran untuk Negeri. Pada pemaparannya, Ustadz Kamal sapaan akrabnya menceritakan perjalannya dalam merintis MHQ Tonra yang dimulai dari kenyakinan terhadap Allah SWT.
“Allah akan membalas pekerjaan kita, seberat apapun pekerjaan itu ketika Allah menjadi obsesi kita, Allah yang kita harapkan melihat pekerjaan kita, Allah yang kita harap membalas pekerjaan kita, Allah yang kita harap menilai pekerjaan kita, maka orang yang punya misi hidup yang seperti ini tidak akan pernah merasakan ketemu dengan pekerjaan berat, semua terasa ringan”, terangnya.
Lebih lanjut, Ustadz Kamal membeberkan bahwa dalam memulai sesuatu harus dengan niat dan pikiran positif seperti membalik pemikiran tentang harus ada gedung dulu kemudian menerima santri.
“Alhamdulillah saya senantiasa merasakan keajaiban Quran karena saya balik. Pendaftaran 400 orang di tahun ajaran pertama belum ada gedungnya, karena gedung yang ada saja. Menyatakan bismillah di terima semua, tidak ada gedung tetapi ada niat. Di tahun kedua, Alhamdulillah 700 yang mendaftar, sebelum saya terima semua ustadz saya kumpulkan, saya sampaikan mulai hari ini tidak ada ustadz yang berpikir orang susah, tapi sekarang harus berpikir orang bahagia”, jelasnya.
Menurutnya, semakin banyak orang di suatu tempat, semakin banyak fokus melakukan kebaikan, ketaatan, banyak berdoa. Maka, ditempatkan itu doa banyak diijabah sehingga dimudahkan.
“Saya dapat simpulkan pertama adalah niat, kedua adalah kesungguhan dan ketiga yakin bahwa Allah tidak tidur dan ada melihat pekerjaan kita bagi siapa saja. Yang tidak punya waktu lagi memikirkan apa yang dibutuhkan karena sibuk memikirkan kebaikan orang banyak. Maka yakin apa saja yang ia butuhkan orang lain yang akan berikan walau ia tidak meminta.” kuncinya.