KOTA TERNATE, Suara Jelata— Guna menunjang kelancaran aktivitas bongkar muat dan mobilitas keluar masuk orang dan kendaraan dalam Pelabuhan Ahmad Yani Ternate, PT. Pelindo (Persero) Regional 4 Ternate berencana membuka akses jalan dan pintu masuk-keluar dari arah selatan.
Langkah dan terobosan PT. Pelindo 4 Ternate ini semata-mata untuk memperlancar keseluruhan aktifitas, termasuk mengurai dampak kemacetan yang selama ini terjadi dalam pelabuhan.
Diwawancarai awak media pada Rabu, (25/01/2023), General Manager PT. Pelindo (Persero) Regional 4 Ternate, Anwar Pae menyebutkan, perencanaan tersebut telah tertuang dalam rencana induk pelabuhan.
Terkait langkah tersebut, Anwar mengungkapkan, pihaknya telah membicarakan hal tersebut dengan Pemerintah Kota Ternate. Selain itu, pihaknya juga telah melakukan pertemuan dengan Dinas PUPR Kota Ternate.
“Pertemuan kita dengan Pemkot telah disepakati terkait penganggaran proyek pembangunan tersebut, anggaran pembangunan jalan untuk akses pintu masuk dan keluar pelabuhan itu dibebankan ke PT. Pelindo. Alasannya karena sumber anggaran untuk itu tidak tersedia di Pemkot. Terkait dengan itu, kami sementara menunggu surat dari Pemkot sebagai dasar untuk kami bisa ajukan ke Pelindo Pusat. Adapun kapasitas luas jalan tersebut adalah panjang, 31 Meter dan lebarnya, 7 Meter” jelas Anwar.
Lanjut Anwar, terkait pertemuan antara PT. Pelindo Regional 4 Ternate dengan Dinas PUPR Kota Ternate, pokok bahasannya terkait tehnis proyek pembangunan. Pada pembahasan tersebut, telah diserahkan perspektif desain rencana revitalisasi pelabuhan yang kesemuanya tertuang dalam rencana induk pelabuhan.
Langkah dan terobosan lainnya yang dilakukan PT. Pelindo adalah penyediaan peti kemas container 40 feet. Keberadaan container 40 feet ini adalah untuk mendukung kegiatan ekspor impor.
Diketahui, ketersediaan potensi SDA Maluku Utara yang melimpah, sesungguhnya menjadi pendongkrak pundi-pundi pendapatan daerah. Namun, penyediaan fasilitas pelabuhan yang bisa mendukung efektivitas ekspor beragam potensi SDA tersebut, sejauh ini belum ada.
“Dengan bakal tersedianya peti kemas 40 feet tersebut, bisa menjawab aspirasi kalangan eksportir daerah. Ini karena sejauh ini kita masih menggunakan 20 feet” tegas Anwar.
Dengan dibukanya akses pintu masuk dan keluar pelabuhan dari arah selatan Kelurahan Kota Baru, peruntukannya tidak hanya untuk masuk keluar penumpang dan kendaraan, tapi juga untuk pelayanan kegiatan ekspor dengan peti kemas 40 feet tersebut.
