KOTA TERNATE MALUT, Suara Jelata – Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Fathul Munir Kelurahan Dufa-Dufa, Kota Ternate, Maluku Utara memiliki trend independensi (kemandirian) yang berbeda dengan keberadaan madrasah lainnya.
Resmi dibuka pada tahun 2013, Madrasah yang bernaung di bawah Yayasan Mamlakatul Mulkiah Fathul Munir, digagas untuk menjadi pilot project (proyek percontohan) bagi madrasah lainnya di Kota Ternate.
Diwawancarai awak media ini, Minggu (12/03/2023), Ketua Yayasan Mamlakatul Mulkiah Fathul Munir, Sutisna Abdul Latief, S.Ag menuturkan, gagasan tersebut tidak hanya melalui konsep penguatan sumber daya guru dan siswa dalam pembelajaran. Tetapi juga dalam hal pembangunan infrastruktur gedung dan seluruh fasilitas pendukung pembelajaran.
Sutisna menyebutkan, pembangunan gedung madrasah berkonstruksi 3 lantai sejak tahun 2016 hingga rencana finishing di 2023 ini, penganggarannya tidak bersumber dari pemerintah. Keseluruhan anggaran tersebut, menurut Sutisna adalah murni swadaya masyarakat dan uluran tangan para donatur.
“Kita ingin menjadikan Madrasah ini sebagai pilot project. Madrasah yang tidak hanya unggul dalam bidang sains dan teknologi, tetapi juga seluruh infrastrukturnya. Kita tetap konsisten menjaga independensi/kemandirian yayasan dan madrasah ini tanpa mengharap bantuan pemerintah,” katanya.
“Alhamdulillah, pembangunan infrastruktur gedung madrasah yang dimulai dari tahun 2016 sampai rencana finishing di 2023 ini, sepeserpun anggaran dari pemerintah tidak ada. Kami tidak pernah berinisiatif untuk mengajukan proposal permohonan dana. Semua biaya pembangunan adalah murni berasal dari swadaya masyarakat dan donator,” tandas Sutisna.
Ia juga menambahkan, keunggulan SDM guru dan siswa itu menjadi target yang harus dikejar oleh yayasan. Namun menurutnya, itu butuh proses. Paling tidak langkah awal telah dijajaki dengan dilakukannya UNBK di tahun 2017.
“Di tahun 2017 itu belum ada madrasah di Kota Ternate yang menyelenggarakan UNBK. Tapi alhamdulillah MIS Fathul Munir Dufa-Dufa Kota Ternate telah memulainya lebih awal. Terkait dengan fasilitas IT, semuanya adalah swadaya masyarakat, bukan bantuan pemerintah. Madrasah kini memiliki 2 server dan 35 unit komputer,” sebutnya.
Gagasan untuk menjadikan madrasah ini sebagai pilot project, mendapat apresiasi dan kepercayaan masyarakat. Tercatat sampai tahun 2023, jumlah siswa keseluruhan yang dimiliki madrasah ini adalah 467 siswa, dengan jumlah guru sebanyak 21 orang.
MIS Fathul Munir yang semenjak 2013 lalu menggunakan fasilitas eks kantor Kanwil Kemenag Provinsi Maluku Utara (sekarang gedung MTs Negeri Ternate), direncanakan di tahun 2023 ini bakal menggunakan gedung otonom milik yayasan. (Ateng)