Opini

Sosiologi Dakwah Sebagai Instrumen Pemahaman Agama Masyarakat

×

Sosiologi Dakwah Sebagai Instrumen Pemahaman Agama Masyarakat

Sebarkan artikel ini
Arinda Rizky Nur Safitri. (foto: Iwan SJ)

Suara Jelata. Sosiologi dakwah sebagai instrumen pemahaman masyarakat terhadap agama memiliki peran yang sangat relevan dalam konteks masyarakat modern yang kompleks dan beragam. Dalam era globalisasi dan kemajuan teknologi, masyarakat sering kali dihadapkan pada berbagai pemahaman agama yang beragam dan acap kali bertentangan.

Dalam situasi ini, sosiologi dakwah dapat berperan sebagai jembatan pemahaman antara agama dan masyarakat. Pendekatan sosiologis memungkinkan kita untuk memahami bagaimana agama berinteraksi dengan faktor sosial, ekonomi, budaya, dan politik dalam suatu masyarakat.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Hal ini membantu kita melihat agama sebagai fenomena yang lebih luas. Tidak hanya dalam konteks individu tetapi juga dalam konteks masyarakat dan kolektif.

Salah satu keunggulan utama sosiologi dakwah adalah kemampuannya untuk menyelesaikan kesalahpahaman dan konflik antara keyakinan agama yang berbeda.

Dalam konteks masyarakat kontemporer, majemuk, dan kompleks, sosiologi dakwah memiliki peran yang sangat penting. Yaitu sebagai alat pemahaman masyarakat terhadap agama.

Selain itu, sosiologi dakwah juga membantu masyarakat memahami konteks sosial di mana agama beroperasi. Faktor-faktor seperti budaya, sejarah, dan struktur sosial mempengaruhi cara agama dijalankan dan diinterpretasikan dalam masyarakat tertentu.

Dengan memahami faktor-faktor ini, masyarakat dapat lebih menghargai keragaman agama dan konteks kultural yang berbeda. Serta menghindari sikap eksklusif atau fundamentalis yang dapat menyebabkan ketegangan sosial. (*)

Arinda Rizky Nur Safitri
NIM 200202003
Prodi Bimbingan Penyuluhan Islam
Fakultas Ushuluddin dan Komunikasi Islam
Universitas Islam Ahmad Dahlan Sinjai