BeritaDAERAHSosial

Susahkan Masyarakat, Penutupan Jalan Pasar Rangkasbitung Tuai Protes

×

Susahkan Masyarakat, Penutupan Jalan Pasar Rangkasbitung Tuai Protes

Sebarkan artikel ini
Dinilai menyusahkan pengguna, penutupan jalan Pasar Rangkasbitung, Lebak, Banten diprotes masyarakat, Kamis (03/08/2023). (foto: Enggar)

LEBAK BANTEN, Suara Jelata Para pedagang di Pasar Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten melakukan aksi dengan membentangkan tulisan bernada protes. Isi tulisan tersebut “Kami para pedagang di Jalan Hardiwinangun dan di Jalan K.H. Maklum/Gang Kibun menolak keras penutupan jalan menuju pasar dan stasiun Rangkasbitung”.

Sastra, salah seorang pedagang mengatakan bahwa aksi ini merupakan bentuk penolakan para pedagang atas kebijakan Pemerintah yang tidak pro terhadap rakyatnya.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

“Walaupun ini program pemerintah seharusnya dilihat dulu bagaimana dampaknya, carikan kami solusi demi kemaslahatan bersama,” singkatnya dengan kesal saat melakukan aksi pembentangan spanduk, Kamis (03/08/2023).

Sastra mengaku selama berjualan di pasar Rangkasbitung para pedagang membayar retribusi dengan rutin akan tetapi ketika sudah seperti ini tidak ada yang peduli terhadap nasib para pedagang.

“Siapa yang bertanggung jawab kalau seperti ini. Kami butuh makan malah diganggu bahkan seperti diusir begini. Carikan kami solusi karena kami selalu bayar retribusi selama berdagang di sini,” tukasnya.

Dalam orasinya massa aksi juga menegaskan bahwa mereka akan segera melakukan demonstrasi di Kantor Disperindag dan dilanjutkan ke Kantor Bupati Lebak.

Di sisi lain bukan hanya pedagang saja bahkan imbasnya pun kini dirasakan oleh pejalan kaki. Karena saat akan berkunjung ke pasar Rangkasbitung untuk berbelanja dan pada saat hendak bepergian menggunakan kereta, mereka harus berputar arah untuk menuju tempat tujuan.

“Saya biasa lewat ke sini saat hendak bepergian, akan tetapi sekarang jalan harus berputar jauh ke arah terminal, jadi tidak efisien kalau kejar kejaran waktu. Sedangkan di sini kan ada hak pejalan kaki karena ada trotoar jalan mengapa bisa ditutup ya?” ungkap M.Toufik masyarakat pengguna jalan.

Lebih lanjut M.Toufik berharap kepada Pemerintah baik daerah, provinsi, maupun pusat agar segera mencarikan solusi mengenai permasalahan penutupan jalur pasar dan stasiun Rangkasbitung.

“Carikan solusi jangan sekedar menutup jalan tapi tidak ada solusinya,” pungkasnya. (Enggar)