BREBES JATENG, Suara Jelata – Sejumlah elemen masyarakat Brebes yang tergabung dalam Aliansi Harapan Rakyat Indonesia Maju (AHRIM) menggelar audiensi dengan komisi 4 DPRD Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Para peserta Audiensi diterima oleh Tri Murdiningsih selaku ketua komisi 4 Fraksi PDI Perjuangan, di Gedung paripurna, Kamis (1/2/2024).
Sebagaimana diketahui, pertemuan ini guna membahas masalah serius. Yakni terkait dengan meningkatnya peredaran obat-obatan terlarang type G yang bermodus toko klontong di kabupaten Brebes.
AHRIM mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap pertumbuhan jumlah pengguna obat terlarang yang semakin meningkat.
Disampaikan Willy Roimond selaku ketua aliansi, bahwa audiensi ini bertujuan untuk mencari solusi bersama guna mengatasi permasalahan masifnya obat-obatan jenis Tramadol, Eximer dengan modus toko klontong di wilayah Brebes yang semakin meresahkan masyarakat.
“Penyalahgunaan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda kian meningkat di Brebes. Penyimpangan perilaku anak muda tersebut dapat membahayakan generasi bangsa ini kedepannya,” kata Willy.
Sementara itu, Murdiningsih menyambut baik audiensi. Hal ini merupakan bentuk partisipasi aktif masyarakat dalam menyuarakan permasalahan.
Oleh karena itu, pihaknya menyatakan komitmen untuk bekerja sama dengan lembaga terkait guna menemukan solusi yang efektif dalam mengatasi peredaran obat terlarang.
“Kesimpulan dari audiensi saya akan segera mengambil langkah-langkah konkret dan serius dalam rangka menghadapi permasalahan ini dan akan melibatkan semua pihak dengan mengundang komisi terkait juga melibatkan APH dan harus secepatnya diselesaikan Insha Allah usai pemilu,” kata Tri Murdiningsih.
Disinggung adanya pertanyaan yang disampaikan oleh peserta audiensi yang mengatakan ada beberapa warung yang pernah di grebeg masyarakat setempat, tapi setelah itu muncul lagi ditempat lain.
“Tdak menutup kemungkinan pasti ada yang menyokong, karena manusia tidak luput dari kesalahan hal itu bisa juga karena faktor ekonomi dan keuangan,” jawabnya.
“Dinas kesehatan sudah saya arahkan untuk mengkroscek satu persatu warung tersebut untuk mengetahui adanya obat itu di warung-warung tersebut dari mana sumbernya apakah ada kerjasama dengan pihak terkait,” sambungnya.
Tri Murdiningsih menyebut, pihaknya Akan mengadakan audiensi ke 2 setelah pemilu dengan mengundang semua pihak yang terkait untuk mengatasi permasalah tersebut. (Olam).