BREBES JATENG, Suara Jelata – Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Kaligiri, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes dikabarkan meninggal dunia.
Diduga ia meninggal dunia akibat kelelahan saat melakukan proses rekapitulasi penghitungan suara tingkat kecamatan setempat, Kamis sore (22/2024).
Diketahui, Ketua PPS yang meninggal dunia bernama Budiman (63). Dia merupakan warga Dukuh Pakis Haji RT 03 RW 04.
Kepada wartawan, Kapolres Brebes melalui Kapolsek Sirampog AKP Susanto Agus Priyono S.A.P. membenarkan kabar duka tersebut.
”Benar Almarhum Budiman ketua KPPS desa Kaligiri meninggal dunia di RSUD Bumiayu sekitar pukul 15.15 WIB,” kata Kapolsek Sirampog.
Susanto Agus Priyono mengungkap, saat itu almarhum sedang menjalankan tugas rekapitulasi hitung suara di PPK Sirampog yang bertempat di SD Takhasus Bulakwungu, Desa Benda.
Ketika rekapitulasi penghitungan Suara, kata Kapolsek, almarhum masih nampak sehat. Namun kemudian, setelah selesai rekap terakhir almarhum merasa tidak enak badan dan sempat rebahan di ruang PPK Sirampog.
”Almarhum sempat merasa sesak napas kemudian oleh rekan-rekan PPK diantar ke RSUD Bumiayu. Saat itu, kondisi almarhum masih hidup dan sempat berjalan kaki menuju ke ruang IGD RSUD Bumiayu,” terangnya.
”Tapi saat almarhum sudah rebahan di ruang IGD untuk dilakukan pertolongan medis. Almarhum mengalami kejang-kejang selanjutnya menghembuskan nafas terakhir,” bebernya.
Kapolsek menyebut, wafatnya almarhum disaksikan Ketua Panwascam Sirampog Muhammad Imam. Ketua PPK Sirampog Edi Budianto, S.Kom. Saefulloh anggota PPK Sirampog serta Matori anggota Panwascam .
Sementara itu, Ketua Bawaslu Kabupaten Brebes, Trio Pahlevi, saat dikonfirmasi membenarkan adanya kabar bahwa Ketua PPS Desa Kaligiri yang bernama Budiman meninggal dunia.
Menurut Trio, berdasarkan laporan dari Panwascam Sirampog. Bahwa almarhum sebelum meninggal dunia, sempat melakukan tugasnya untuk memantau rekapitulasi penghitungan suara di desanya, yakni Desa Kaligiri.
“Pada saat proses penghitungan suara tengah berlangsung, rekan almarhum sempat melihat kondisi kesehatannya seperti lemas. Bahkan, wajahnya terlihat pucat. Oleh rekan anggota PPS lainnya meminta agar almarhum untuk duduk istirahat terlebih dahulu,” terang Trio Pahlevi.
Akan tetapi tidak lama kemudian, almarhum bangun dan berdiri dari tempat duduknya. Disaat tengah berdiri dan mencoba untuk berjalan, almarhum terlihat jalannya tergopoh-gopoh.
Melihat kondisi itu, lanjut Trio, almarhum dengan dibantu rekannya disarankan untuk memeriksakan diri kesehatannya di klinik terdekat. Namun, dari pihak klinik tersebut agar lebih baik dibawa langsung ke RSUD Bumiayu untuk segera mendapatkan pertolongan medis.
“Dari penuturan, saat penghitungan suara almarhum sempat beristirahat, katanya terus mengeluh dadanya sakit. Tapi setelah dibawa ke RSUD Bumiayu untuk ditangani tim medis, tidak selang lama yang bersangkutan meninggal dunia,” terangnya.
Oleh karena itu, pihaknya membenarkan terkait dengan kabar bahwa proses penghitungan suara tingkat Kecamatan Sirampog dihentikan.
“Akan tetapi dihentikannya ini, hanya sementara dan itu dilakukan sebagai bentuk belasungkawa terhadap almarhum. Adapun terkait proses rekapitulasi penghitungan suara tingkat Kecamatan Sirampog, baru berjalan lima desa,” jelas Trio. (Olam).