Sinjai, Suara Jelata – Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri RI) rutin menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) dalam upaya pengendalian inflasi di daerah setiap awal pekan.
Kali ini, rakor dipimpin langsung oleh Mendagri RI Jenderal Polisi (Purn.) Muhammad Tito Karnavian dari Jakarta, Senin (05/08/2024).
Rakor juga turut diikuti oleh Penjabat (Pj) Bupati Sinjai, T.R. Fahsul Falah bersama jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sinjai dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) secara virtual di Gedung Command Center Kompleks Rujab Bupati Sinjai.
Dalam arahannya, Mendagri Tito Karnavian menekankan 7 poin penting kepada seluruh Kepala Daerah se-Indonesia.
Diantaranya memastikan ketersediaan stok/pasokan secara rutin, percepatan realisasi impor bahan baku pangan untuk mengatasi permasalahan pakan ternak, antisipasi dampak bencana yang disebabkan kondisi cuaca.
“Kita juga perlu merinci jenis komoditas yang mengalami kenaikan dan penurunan harga,” ungkapnya.
Tito juga mendorong Pemerintah Daerah untuk melakukan rakor pengendalian inflasi secara intens, pengalokasian anggaran untuk pengendalian inflasi, memperhatikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) mingguan, dan identifikasi penyebab kenaikan harga barang/jasa.
Sebagaimana arahan Mendagri, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sinjai bahwa IPH Kabupaten Sinjai pada bulan Juli 2024 yakni (-2,04) berada pada posisi ke-4 besar terdalam yang mengalami deflasi setelah Kabupaten Luwu (-4,21), Takalar (-3,61), dan Soppeng (-2,54) dari total 16 Kabupaten yang menghitung angka IPH di Provinsi Sulawesi Selatan.
Komoditas penyumbang andil utama bulan Juli
2024 yaitu beras (-0.9402), udang basah (-0.3907), cabai merah (-0,3517), dan cabai rawit (-0.3355).
Adapun inflasi untuk Sinjai berada pada angka 2,13. Hal tersebut mengalami penurunan dari bulan sebelumnya yang mencapai 2,45.