SINJAI, Suara Jelata-–Puluhan kader Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Sinjai secara resmi mengundurkan diri dari kepengurusan partai.
Keputusan ini diambil sebagai bentuk protes terhadap kebijakan partai yang dianggap tidak sejalan dengan aspirasi mereka.
Mereka menyatakan mundur, ditandai dengan penandatanganan berita acara untuk disampaikan ke DPC, DPD dan DPP Partai Demokrat serta secara simbolis membuka atribut partai Demokrat.
Pengunduran diri massal sebagai kader partai digelar di aula Wisma Sanjaya, Senin (25/11/2024) sore.
Agus Salim, menegaskan sebanyak 26 kader dan pengurus undur diri massal disebabkan oleh berbagai persoalan di internal partai, mulai dari adanya kader yang diberhentikan dan diganti secara sepihak sebagai tenaga Ahli Fraksi tanpa adanya alasan yang jelas dan tanpa dimintai keterangan.
Termasuk karena mereka merasa tidak difungsikan sebagai tugas kader serta tidak dilibatkan dalam setiap kegiatan baik rapat internal maupun pengambilan keputusan.
Kemudian, merasa tidak sejalan dengan Visi si misi dan AD/ART dari partai Demokrat yang tidak berkomitmen dengan Kader terbaiknya.
Alasan lainnya mengundurkan diri secara massal disebabkan karena merasa kecewa dengan keputusan partai yang tidak memberikan kesempatan kepada kader internal untuk maju dalam Pilkada Sinjai, yakni Ir. H. Muhammad Nasyit Umar.
“Kader terbaik kami yang kemarin sudah berusaha menjadi kontestan tidak diakomodir oleh partai sehingga kami merasa kami harus tinggalkan partai. Kami merasa bahwa kader internal partai seharusnya diberikan kesempatan untuk bertarung dalam Pilkada Sinjai. Keputusan partai yang memberikan rekomendasi kepada calon dari eksternal partai sangat mengecewakan,” ujar Agus Salim yang menjabat sebagai Wakil Sekertaris 1 DPC Demokrat Sinjai.
Terpisah direktur cabang partai Demokrat Sinjai, Muh. Rizal menegaskan, pengunduran diri ini mencerminkan ketidakpuasan para kader partai besutan Presiden keenam Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), terhadap kepemimpinan partai yang dianggap tidak menghargai kontribusi mereka.
“26 orang ini adalah kader terbaik Demokrat yang pernah membawa partai ini sukses mengantarkan Ir. H. Muhammad Nasyit Umar duduk di DPR RI dan Almarhum H. Sabirin Yahya duduk sebagai orang nomor satu di Kabupaten Sinjai,” katanya.
“Kami merasa bahwa idealisme politik dan demokrasi di Partai Demokrat telah terkikis, digantikan oleh politik kepentingan dan transaksional,” tambah Muh. Rizal.
Dewan Pertimbangan DPC Partai Demokrat Sinjai, Ahmad Suhaemi, juga menegaskan perbedaan sikap atas perjalanan partai menjadi alasan utama mundurnya kader secara massal.
“Keberadaan kami tidak dihitung bahkan tidak dianggap. Kami sudah bulat untuk mundur,” tegasnya.
Terpisah Ketua DPC Partai Demokrat Sinjai Heriwawan yang dikonfirmasi awak media mengatakan belum bisa memberikan tanggapan karena pengunduran diri secara resmi belum sampai ke tangannya.
“Saya tidak bisa tanggapi karena belum ada sampai sama saya,” tutupnya.