KOTA TERNATE MALUT, Suara Jelata – Sudah menjadi rutinitas setiap akhir Tahun Pelajaran dan saat setelah berakhirnya kegiatan semester ganjil dan semester genap, SMP Islam 1 Kota Ternate senantiasa menyelenggarakan kegiatan ekstra kurikuler (eskul). Kegiatan tersebut dikolaborasikan menjadi Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) antarkelas.
Pada acara pembukaan kegiatan eskul yang berlangsung di SMP Islam 1 Kota Ternate, Kamis (12/12/2024) pagi tadi, diawali dengan upacara pembukaan. Sekaligus pemukulan gong dan pelepasan balon ke udara oleh Kepala SMP Islam 1 Kota Ternate, Haji Abdullah Pelupessy, S.Ag, M.M. sebagai tanda dimulainya kegiatan.
Diwawancarai awak suarajelata.com, Abdullah mengatakan, eskul ini bertujuan memupuk bakat dan minat siswa atau peserta didik pada berbagai bidang baik olahraga, seni budaya, ilmu pengetahuan dan agama.
“Selain itu kegiatan ini bertujuan memupuk nilai-nilai sportivitas pada diri peserta didik. Berbekal sportivitas tersebut, mereka para peserta didik akan terbiasakan dan siap berlaga baik secara intern maupun ektern,” ujarnya.
Menurut Kepsek, sportivitas dan emosional yang terkontrol menjadi faktor penting bagi setiap peserta didik dalam berlomba. Dikatakannya, kalah dan menang itu bukan tujuan, tetapi bagaimana bakat dan minat itu perlu di-up date dan dikembangkan.
Ajang eskul yang juga adalah bagian dari metode penelusuran bakat dan minat siswa ini akan memberi kemudahan bagi guru untuk mengetahui dan mendalami sisi kelebihan siswa berupa bakat dan minat.
Kegiatan eskul yang dikolaborasikan dalam Pekan Olahraga dan Seni antarkelas, berlangsung Kamis (12/12/2024) dan direncanakan bakal berakhir pada 19 Desember mendatang.
“Ada 4 katagori lomba yang meliputi, Lomba Olahraga, Seni dan Budaya, Keagamaan serta Ilmu Pengetahuan,” tandas Kepsek.
Jenis mata lomba yang dilombakan misalnya, Bola Voli, Bola Kaki, Basket, Tenis meja, Kaligrafi, Seni Baca Puisi, Seni Baca Al-Quran, Tahfidz, Pembacaan Surah Pendek juga Cerdas Cermat.
Menurut Abdullah, kegiatan di lingkup sekolah ini turut memudahkan guru dalam melakukan pemeriksaan hasil kerja siswa. Jika nilai yang dicapai siswa belum memenuhi kriteria kelulusan, guru dapat meminta siswa yang bersangkutan untuk menyelesaikannya.
“Insya Allah, ketika guru mapel tersebut menyampaikan hasil tersebut ke bagian kurikulum dan wali kelas, tidak ada lagi perubahan. Dengan begitu, siswa atau peserta didik tersebut dinyatakan tuntas pembelajaran,” tutup Haji Abdullah Pelupessy. (Ateng)