NasionalNews

Perjuangkan 977 Pegawai Non ASN, Hari Ini DPRD Sinjai ‘Terbang’ Ke Jakarta

×

Perjuangkan 977 Pegawai Non ASN, Hari Ini DPRD Sinjai ‘Terbang’ Ke Jakarta

Sebarkan artikel ini

Sinjai, Suara Jelata—Dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) bergerak cepat merespon aspirasi ratusan tenaga sukarela di Sinjai. Kamis, (19/13/2024).

Hari ini akan melakukan perjalanan ke Jakarta membawa aspirasi terkait tidak masuknya 977 pegawai Non ASN di data base Badan kepegawaian daerah (BKN).

Scroll untuk lanjut membaca















Ketua DPRD Sinjai, Andi Jusman mengatakan aspirasi ini sudah di tindak lanjuti.

“InsyaAllah sebentar malam kita ke Jakarta dan konsultasi di DPR RI dan Kementrian PANRB,” kata politisi Nasdem Sinjai ini.

Jusman menganggap keluhan dari ratusan tenaga sukarela di Sinjai harus di perjuangkan.

Minimal menanyakan status nasib mereka pasca di hapus namanya dari data.

Apalagi kata Jusman, rata-rata tenaga sukarela ini sudah bertahun-tahun mengabdi di instansi di Sinjai.

“Kemarin (18/12) mereka mengadukan nasibnya di DPRD Sinjai, hal ini tentu kita langsung respon cepat dan hari ini kita akan ke pusat,” terangnya.

Sebelumnya Badan Kepegawaian Negara (BKN) telah menghapus sejumlah tenaga honorer atau non ASN dari database Badan Kepegawaian Negara (BKN).

Penghapusan tenaga honorer atau non ASN tersebut sesuai ketentuan pendataan berdasarkan Surat keputusan Menteri PANRB RI Nomor 634 tahun 2024 dan revisi UU nomor 20 tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara.

Di Sinjai ada 977 pegawai Non ASN yang hilang dalam data base.

Mereka adalah non ASN yang datanya ‘hilang’ pada aplikasi SSCASN Badan Kepegawaian Negara (BKN).

SSCASN atau Sistem Seleksi CPNS Nasional adalah situs resmi pendaftaran CPNS secara nasional sebagai pintu pendaftaran pertama seleksi CPNS ke seluruh Instansi baik pusat maupun daerah, dan dikelola oleh Badan Kepegawaian Negara RI sebagai Panitia Seleksi CPNS Nasional.

Hal inilah yang mendasari sejumlah honorer atau non ASN mendatangi kantor Bupati Sinjai dan Kantor DPRD melakukan audiens meminta kejelasan terkait dengan nasib mereka.