DAERAH

Sayangkan Aksi Demo, FPPD Pakijangan Sebut Kades Sudah Membangun Desa dengan Baik

×

Sayangkan Aksi Demo, FPPD Pakijangan Sebut Kades Sudah Membangun Desa dengan Baik

Sebarkan artikel ini
Warga yang tergabung dalam Forum Pemuda Peduli Desa (FPPD) Pakijangan. (foto : olam).

BREBES JATENG, Suara Jelata Menyikapi aksi demonstrasi warga Desa Pakijangan kemarin, sejumlah warga lain yang mengaku dari Forum Pemuda Peduli Desa (FPPD) Pakijangan merasa miris dan menyayangkan aksi demo tersebut.

‎Salah seorang warga Desa Pakijangan, Apip Wijaya dari FPPD menyampaikan hal itu semestinya tidak terjadi jika semua elemen masyarakat dan lembaga desanya bersinergi.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

‎”Saya lihat Pak Lurah itu sudah berusaha membangun desanya dengan baik, saya lihat sendiri pembangunan juga semua terlaksana karena saya juga ikut mengawasi pembangunan. Tapi yang disayangkan kok ada warga yang lakukan unjuk rasa bahkan menuntut mundur kades, ini kan miris,” kata Apip, kepada Wartawan, Rabu (7/5/2025).

‎Apip menilai aksi demo kemarin disusupi kepentingan pribadi untuk menjatuhkan kepala desa.

‎”Aksi kemarin saya lihat dan saya amati itu penuh dengan politik, ada yang tumpang tindih. Sepertinya ada kepentingan pribadi dari mereka yang sengaja menghasut masyarakat,” ujarnya.

‎Oleh karenanya pihaknya menyayangkan, menurutnya, kenapa BPD tidak bisa bekerja semaksimal mungkin, tidak sejalan dengan pemerintahan desa.

“Jadi saya minta kepada Pemda Brebes untuk melakukan pembinaan di desa kami, khususnya  BPD Pakijangan biar sejalan dengan pemerintahan desa agar pembangunan terus berjalan,” katanya.

‎”Kami tidak mau desa kami jadi rusuh, Selalu ribut ketika dinilai ada satu pembangunan,” imbuhnya.

‎Menurut Apip, FPPD tidak mendukung aksi yang hanya dimanfaatkan kepentingan pribadi.

Mewakili pemuda FPPD, pihaknya tidak mendukung pergerakan atas nama masyarakat tapi nyatanya ada kepentingan pribadi atau ingin menjatuhkan hanya ingin menjabat.

‎”Kami yakinkan semua pembangunan di desa kami itu transparan karena selalu dilaksnakan musyawarah,” pungkasnya.

Terpisah,aktivis Brebes, Moh Subhan menyoroti persoalan warga Desa Pakijangan demo kadesnya pada, Kamis 8 Mei lalu.

Menurutnya, kebijakan publik suatu desa dan fungsi lembaga desa baik itu kepala desa ataupun BPD atau yang lain adalah sebuah lembaga peradilan kesatuan yang setidaknya harus sinergi.

“Sehingga kemudian menjadikan lembaga tersebut optimal untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang ada di desa tersebut,” kata Subhan, Sekretaris LSM Landep.

Dia menyebutkan, BPD ataupun lembaga yang sekarang bukan undang-undang yang dulu adalah badan perwakilan desa (BPD) tapi sekarang menjadi badan permusyawaratan desa (BPD).

“Sehingga kemudian bagaimana kebijakan di Indonesia itu semuanya sinergis antar lembaga pemerintah desa dalam ini adalah kepala desa dan pemerintahannya dan juga satuannya BPD dan kesatuannya,” terang Subhan.

Maka dari itu, menurut dia, ketika pemdes minta tanda tangan untuk pengajuan namun BPD-nya tidak mau maka di situ mengurangi sinergitas yang harmonis.

Dia menilai sesuai dengan kenyataan, bahwa di Desa Pakijangan pelaksanaan pembangunan sudah maksimal dan sesuai dengan aturan.

“Kalau kemudian ada elemen di situ yang kemudian apa tidak sinergis ya akhirnya dampaknya seperti ini ya sangat disayangkan. Seharusnya jangan ada standar ganda untuk kepentingan yang lain itu jangan sampai terjadi,” ujar Subhan.

“Jangan sampai kemudian masyarakat dimobilisasi dalam hal-hal yang kurang bijak tapi mobilisasikan masyarakat di desa untuk menjadikan Desa menjadi sebuah titik tonggak untuk kemudian kemajuan di desa,” sambungnya. (Olam).