PEMDA SINJAIPENDIDIKAN

Penanganan Anak Tidak Sekolah, Disdik Sinjai Gandeng OKP

×

Penanganan Anak Tidak Sekolah, Disdik Sinjai Gandeng OKP

Sebarkan artikel ini
Kegiatan yang berlangsung di Aula Handayani ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan, Irwan Suaib. Kamis (22/5/25)/Disdik

Sinjai, Suara Jelata—Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Sinjai menggelar Forum Group Discussion (FGD) bersama organisasi kepemudaan (OKP) dalam rangka membahas strategi percepatan penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS).

Turut hadir dalam FGD tersebut para Pejabat Eselon III Dinas Pendidikan, Koordinator Pendamping Satuan Pendidikan, Koordinator Wilayah Satuan Pendidikan Kecamatan, Satuan Tugas ATS, serta para ketua organisasi kepemudaan di Kabupaten Sinjai.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Dalam sambutannya, Kadisdik Irwan Suaib menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan OKP untuk menekan angka ATS di Kabupaten Sinjai.

“Kami mengundang organisasi kepemudaan karena Dinas Pendidikan sangat berharap ATS di Kabupaten Sinjai bisa kita naungi, minimal kita kecilkan jumlahnya. Kami telah melakukan sejumlah inovasi dan kegiatan selama satu tahun terakhir, namun tidak menutup kemungkinan masih ada yang belum kami lakukan. Oleh karena itu, kami butuh kerjasama dari teman-teman OKP agar penuntasan ATS bisa lebih maksimal,” jelas Irwan.

Kadisdik juga menyampaikan bahwa ke depan, Dinas Pendidikan akan menggagas program Desa Tuntas ATS, dengan target minimal 10 desa dari berbagai kecamatan untuk dijadikan model fokus penanganan ATS.

“Kami ingin Sinjai menjadi kabupaten dengan jumlah ATS paling sedikit di Sulawesi Selatan. Selain itu, kami ingin menciptakan model penanganan ATS yang bisa dijadikan contoh oleh daerah lain,” tambahnya.

Merujuk data dari Pusdatin ATS, saat ini jumlah ATS di Kabupaten Sinjai tercatat sebanyak 2.271 orang, menjadikan Sinjai sebagai daerah dengan urutan kelima jumlah ATS terendah se-Sulawesi Selatan.

Meski begitu, Kadisdik optimis bahwa target menurunkan ATS secara signifikan dapat tercapai dengan dukungan semua pihak.

“Saya percaya, apabila kepala desa memiliki kepedulian, teman-teman OKP ikut terlibat melakukan edukasi kepada anak dan keluarga ATS, serta para guru tetap mempertahankan semangatnya, insyaallah tahun ini kita bisa wujudkan Sinjai sebagai daerah dengan jumlah ATS paling rendah di Sulsel,” pungkasnya.

Melalui FGD ini, Dinas Pendidikan berharap lahirnya kolaborasi lintas sektor yang lebih kuat dalam menuntaskan permasalahan ATS secara menyeluruh dan berkelanjutan.