Sinjai, Suara Jelata-–Sejumlah lapak lokasi kuliner Alun-alun, Jalan Tondong, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai belum maksimal. Kamis, (29/5/2025).
Lapak yang diperuntukkan untuk pelaku UMKM di Sinjai ini masih banyak yang belum terbuka dan ditempati berjualan.
Terlihat masih ada beberapa lapak yang kosong tidak dibuka.
Padahal pemerintah daerah (Pemda) dalam hal ini Dinas Perindag Sinjai mengaku sudah dibagikan kepada pelaku UMKM.
Aktivis HMI Sinjai, Saiful mengatakan sudah sepantasnya Bupati Sinjai, Ratnawati Arif untuk mengevaluasi pengelolaan Alun-alun Sinjai.
Karena disinyalir ada kongkalikong dalam penunjukan pelaku UMKM yang mendapatkan fasilitas lapak berjualan.
“Bupati harus melakukan evaluasi, karena pengelolaan lapak tidak mampu untuk memaksimalkan fungsi Alun-alun seperti tujuan awalnya,” katanya.
Jika sejumlah lapak tidak berfungsi maka tentunya kata dia berefek pada pendapatan daerah.
“Sudah sepantasnya menarik kios dari pelaku usaha yang sampai hari ini belum membukanya, masih banyak pelaku usaha lain yang akan memamfaatkanya namun Dinas Perindag terkesan melakukan pembiaran,” bebernya.
Dengan tidak berfungsinya sejumlah kios di tempat ini berpotensi untuk mengurangi pendapatan daerah.
Ini dikarenakan tidak adanya pungutan PAD untuk kios yang tidak beraktifitas.
“Mestinya kalau memang tidak mampu, maka berikan kepada pelaku usaha lainnya,” bebernya.
Anggaran pembangunan Alun-alun Sinjai Bersatu adalah Rp7.122.406.000. Alun-alun ini diresmikan pada 25 Januari 2024.
Beberapa hal yang disoroti terkait pembangunan dan pemeliharaan Alun-alun Sinjai Bersatu adalah Kondisi alun-alun yang memprihatinkan.