BeritaDAERAHEkonomi

Kemendes PDTT Gelar Bimtek Pengolahan Sampah

×

Kemendes PDTT Gelar Bimtek Pengolahan Sampah

Sebarkan artikel ini
Sosialisasi Bimbingan Teknis Pengolahan Sampah ini diisi dengan presentasi materi terkait pengolahan sampah oleh Lurah Salero, Umi Kalsum, S.Pi. (foto: Ateng)

KOTA TERNATE MALUT, Suara Jelata Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDTT) menggelar kunjungan Sosialisasi Bimbingan Teknis Percontohan Pengelolaan Sampah di Kelurahan Salero, Kota Ternate Utara. Kegiatan ini terkait dengan keberlanjutan Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) sub komponen 2B Tahun 2025 melalui kegiatan Percontohan Pengarusutamaan Ketahanan dan Penghidupan Masyarakat Desa (Village Resillence and Livehoods) dalam sistim pendampingan desa.

Bimbingan Teknis (Bimtek) tersebut berlangsung di gedung PKK Kelurahan Salero dan diikuti perwakilan peserta dari 20 desa dalam wilayah Kota Tidore Kepulauan, Selasa (03/06/2025). Masing-masing desa pada kegiatan tersebut mewakilkan sebanyak lima peserta yang terdiri dari kepala desa, kader program dan unsur pemuda.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Diwawancarai awak suarajelata.com, Selasa (03/06/2025), Direktur Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa, Kemendes PDTT, Andre Iksan Lubis mengatakan, maksud dan tujuan kegiatan Bimtek ini adalah membantu pemerintah desa dan aparat dalam melihat dan mengembangkan potensi yang dimiliki desa.

“Salah satu potensi yang dimiliki desa adalah sampah. Sampah ini adalah bukan hal biasa melainkan sesuatu yang kompleks. Sampah bisa dikelola secara baik hingga memberi manfaat secara ekonomis,” ujar Andre.

Dikatakan Andre, sasaran pelaksanaan Bimtek adalah Pemerintah Desa. Dengan Bimtek ini nantinya memberikan kontribusi ke pemerintah desa untuk merancang dan memformulasi program atau kebijakan. Pelibatan masyarakat sangat perlu dilakukan agar mereka bisa menyampaikan pendapat sekaligus mengetahui potensi yang dimiliki desanya.

Program yang dihelat Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa, Kemendes PDTT pada tahun 2025 sasarannya pada empat provinsi. Selanjutnya dipilih 6 kabupaten/kota untuk menjadi wakil dari 4 provinsi tersebut. Empat provinsi tersebut adalah, Provinsi Sumatera Utara dengan dua Kabupaten, Provinsi Jawa Barat dengan dua kabupaten. Selanjutnya Provinsi Jawa Tengah satu kabupaten dan Provinsi Maluku Utara satu Kota.

Presentasi Materi Pengolahan Sampah oleh Lurah Salero

Kunjungan Sosialisasi Bimbingan Teknis Pengolahan Sampah ini diisi dengan presentasi materi terkait pengolahan sampah oleh Lurah Salero, Umi Kalsum, S.Pi.

Dalam presentasinya, Umi Kalsum mengungkapkan, berbicara soal sampah bukanlah hal baru. Sampah adalah suatu persoalan yang butuh proses, waktu, kolaborasi dan komitmen untuk bisa mengatasinya.

Sosok Lurah yang dilantik pada akhir 2021 silam ini, melihat sampah tidak hanya dalam konteks sebuah permasalahan yang berdampak mencemari lingkungan dan berpengaruh terhadap kesehatan manusia. Sampah dalam perspektif Umi Kalsum, bisa diolah hingga mendatangkan berkah pendapatan secara ekonomis.

“Membangun kesadaran masyarakat terkait sampah tidaklah semudah seperti membalik telapak tangan. Ke arah itu sangat dibutuhkan adanya komitmen, kerja keras dan perlunya inovasi terbarukan dengan melibatkan masyarakat,” ujarnya dalam presentasi materi.

Lanjut Umi Kalsum, sebagai wujud komitmen, kerja keras dan kerja cerdas, Pemerintah Kelurahan Salero telah melakukan edukasi dan sosialisasi penanganan sampah, pilah sampah, olah sampah atau pemanfaatan sampah baik organik maupun non-organik.

“Proses ini menghasilkan produk kursi sofa berbahan baku botol air mineral bekas dan sachet. Selain kursi sofa, produk lain yang dihasilkan adalah, tas belanjaan dan tempat tisu. Untuk sampah organik menghasilkan kompos,” ujarnya.

Tak sebatas itu, dalam rangka pengurangan penggunaan sampah plastik rumah tangga, dibuka Toko Revi yang menjual sabun cair. Sabun tersebut tidak lagi dikemas dalam bungkusan plastik. Jika ada yang membeli cukup membawa wadah yang kemudian diisikan sabun cair.

Dikatakan Umi Kalsum, realisasi program pilah sampah dan olah sampah, Pemerintah Kelurahan Salero membentuk kader pilah sampah sekaligus kader ramah lingkungan.

“Tugas para kader ini adalah melakukan sosialisasi ke rumah warga. Selain itu kader berperan penting dalam pemanfaatan sampah menjadi produk olahan,” ujarnya.

Kegiatan sosialisasi dan Bimtek Pengolahan Sampah ini juga dilakukan edukasi dan bimbingan tata cara pembuatan produk olahan berbahan baku sampah organik dan anorganik yang telah dilakukan oleh Kelurahan Salero. Para peserta yang merupakan perwakilan dari 20 desa se Kota Tidore Kepulauan sangat antusias mengikuti presentasi dan Bimtek terkait tata cara pembuatan produk olahan berbahan baku sampah tersebut. (Ateng)