BeritaDAERAHTravels

Dari Philipina KP Odyssey Singgahi Pelabuhan Ahmad Yani Ternate

×

Dari Philipina KP Odyssey Singgahi Pelabuhan Ahmad Yani Ternate

Sebarkan artikel ini

Kedatangan wisatawan mancanegara memberi dampak positif bagi Ternate

Kapal Pesiar Odyssey menyinggahi Pelabuhan Ahmad Yani Ternate, Sabtu (11/10/2025). (foto: Pelindo 4/Ateng)

KOTA TERNATE MALUT, Suara Jelata Di tahun 2025, Pelabuhan Ahmad Yani Ternate disinggahi sejumlah Kapal Pesiar (KP) berbendera asing. Tercatat hingga Oktober 2025 sudah terdapat 4 Kapal Pesiar yang membawa sejumlah wisatawan guna berkunjung ke Ternate.

Diwawancarai awak suarajelata.com, Senin (13/10/2025), General Manager Pelindo 4 Ternate, Anwar Pae mengatakan Kapal Pesiar (KP) Odyssey adalah kapal pesiar mancanegara keempat yang menyinggahi Pelabuhan Ahmad Yani Ternate, Sabtu (11/10/2025). Kapal tersebut sebelumnya menyinggahi Philipina kemudian melakukan pelayaran menuju Ternate.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

“KP Odyssey adalah kapal keempat dari tiga kapal pesiar mancanegara lainnya yang sebelumnya sempat bersandar di Pelabuhan Ahmad Yani sepanjang tahun 2025. KP Odyssey tiba di Pelabuhan Ahmad Yani sekitar pukul 08.30 WIT pagi. Sekitar kurang lebih 8 jam menyinggahi Ternate kemudian melakukan pelayaran kembali ke luar negeri,” ujar Anwar Pae.

Diketahui, tujuan kapal tersebut menyinggahi Ternate adalah untuk mengunjungi dan melihat ragam obyek wisata yang ada di Kota Ternate. Obyek wisata tersebut adalah, Wisata Pantai Jiko Malamo, Wisata Budaya Kedaton Kesultanan Ternate, Wisata Geopark Batu Angus, Wisata Alam Danau Tolire, serta Wisata Sejarah Benteng Kastela, Benteng Oranje dan Toloku.

Kedatangan KP Odyssey tersebut membawa penumpang wisatawan mancanegara sebanyak 297 orang belum termasuk kru kapal.

Para wisatawan tersebut terbagi dua kelompok yakni, mereka para wisatawan yang menggunakan City Tour dan diatur oleh Agen Travel yang ada di Ternate. Jumlah mereka 100 orang lebih dengan moda transportasi bus. Sisanya adalah wisatawan mandiri. Mereka ini menggunakan moda transportasi ojek dan mini bus bahkan ada yang berjalan kaki.

“Dengan adanya kapal pesiar ini menandaskan semakin baiknya tingkat kepercayaan wisatawan mancanegara terhadap daerah ini sebagai daerah tujuan wisata. Ke depan, dipastikan akan ada peningkatan jumlah wisatawan,” ungkap Anwar.

Menurut Anwar, KP Odyssey adalah kapal keempat di tahun 2025. Rencananya akan tiba pula satu kapal pesiar sebagai kapal kelima pada 30 Oktober 2025. Jadi estimasinya keseluruhan kapal yang sandar di Pelabuhan Ahmad Yani sekitar 6 kapal hingga Desember 2025.

“Hal ini terjadi peningkatan kunjungan sebesar 100 persen bila dibandingkan dengan 2024 yang hanya tiga kapal. Artinya hal ini memberi dampak ke Kota Ternate juga. Selain itu terpenuhinya menambah kepercayaan masyarakat internasional bahwa Ternate layak dikunjungi. Karena memiliki obyek wisata termasuk aspek keamanan dan kenyamanan,” terangnya.

Adapun keistimewaan KP Odyssey adalah bahwa kapal tersebut sebelumnya bertolak dari Philipina dengan tujuan pelayaran Pelabuhan Ahmad Yani Ternate.

Artinya ini berbeda dengan kapal-kapal pesiar lainnya yang pernah menyinggahi Ternate. Kapal-kapal tersebut sebelumnya menyinggahi dulu Pelabuhan Bitung atau Ambon baru ke Ternate. Pelabuhan Ahmad Yani Ternate dalam konteks ini adalah pelabuhan kedua.

Secara ekonomis, kedatangan KP Odyssey sesungguhnya memberi kontribusi signifikan. Para wisatawan sesungguhnya membutuhkan mata uang rupiah untuk kepentingan berbelanja. Ini karena pelayarannya langsung dari Philipina ke Ternate.

“Sebelumnya kita telah berkoordinasi dengan Money Changer (tempat penukaran uang) yang ada di Ternate. Informasi yang kita dapatkan, nilai uang yang ditukarkan jumlahnya cukup banyak,” ujar Anwar.

Dengan semakin tingginya tingkat kunjungan wisatawan menggunakan kapal pesiar, Pemerintah pusat melalui Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meluncurkan aplikasi All Indonesia. Program AHY ini bertujuan untuk mendata kunjungan arus wisatawan luar negeri ke setiap daerah.

“Dengan aplikasi All Indonesia, secara nasional kita memiliki satu data. Dengan aplikasi ini pula, wisatawan wajib mengisi data via aplikasi tersebut sebelum keluar dari pelabuhan,” ujarnya.

Terkait aplikasi tersebut, pihak Pelindo telah berkoordinasi dengan Kantor Imigrasi, Karantina Kesehatan, Bea Cukai dan KSOP.

Di samping itu, saat ini Pelindo juga telah memiliki pengadaan detektor X-ray. Alat ini berfungsi untuk mendeteksi atau melihat barang-barang bawaan yang akan dinaikkan maupun diturunkan dari kapal.

“Kemarin KP Odyssey, kita juga melakukan deteksi bersama Bea Cukai. Deteksi ini perlu dilakukan karena dikhawatirkan ada barang-barang bawaan yang mestinya dikenai pajak,” tutup Anwar. (Ateng)