DAERAH

Tinggal di Rumah Bobrok, Keluarga di Desa Bangsri Brebes Ini Khawatirkan Kesehatan Anak-Anak

×

Tinggal di Rumah Bobrok, Keluarga di Desa Bangsri Brebes Ini Khawatirkan Kesehatan Anak-Anak

Sebarkan artikel ini
Kondisi memprihatinkan rumah milik Takwadi di Desa Bangsri, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes. (foto : Olam).

BREBES JATENG, Suara Jelata Sebuah rumah di Pedukuhan Banjar Melati RT 05/08 Desa Bangsri, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, menjadi sorotan lantaran kondisinya sangat memprihatinkan.

Diketahui, rumah tersebut milik pasangan suami istri,Takwadi dan Sri Tati.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Kondisinya, atap genteng yang berantakan dan bocor saat turun hujan membuat mereka khawatir akan keselamatan anak-anak mereka.

Kondisi ini diperparah dengan keberadaan rumah yang tidak layak huni, sehingga membuat keluarga Takwadi merasa tidak aman dan tidak nyaman.

Dalam kondisi seperti itu, Takwadi dan keluarga selama bertahun-tahun tidak mendapatkan bantuan apapun. Terlebih, rumah mereka sangat membutuhkan perbaikan.

Mereka berharap agar Kepala Desa Bangsri, Mukson, dapat membantu mereka mendapatkan bantuan yang dibutuhkan.

Takwadi telah mencoba untuk memperbaiki rumah sendiri, namun tidak mampu karena keterbatasan biaya.

Kondisi rumah yang tidak layak huni ini berdampak pada kesehatan keluarga Pak Takwadi.

Anak-anak mereka sering kali jatuh sakit karena rumah yang tidak layak huni.

Sri Tati, istri Takwadi, melalui salah seorang mantan kepala desa yang enggan disebut namanya berharap agar pemerintah desa dan kabupaten dapat membantu mereka mendapatkan bantuan yang dibutuhkan.

“Kami khawatir jika kondisi rumah tidak segera diperbaiki, maka kesehatan anak-anak kami akan semakin terancam,” kata mantan kades tersebut menirukan ucapan Sri Tati, pada Sabtu, (18/10/2025).

Sementara itu, Takwadi mengatakan, rumah yang ditinggalinya sangat membutuhkan perbaikan. Tapi menurutnya, dirinya tidak memiliki biaya untuk melakukan.

“Kami hanya ingin memiliki rumah yang layak huni, sehingga anak-anak kami dapat tumbuh dan berkembang dengan baik,” ujar Takwadi.

Dikatakannya, bahwa selama ini pihaknya telah mencoba untuk mencari bantuan, namun belum ada hasil yang pasti.

Disinggung soal perhatian dari pihak pemerintah desa, Takwadi mengatakan, bahwa Kepala Desa Bangsri, Mukson, belum pernah menapakan kaki di rumahnya.

“Sampai saat ini pihak pemerintah desa belum pernah datang, apa pura -pura tidak mengetahui secara pasti tentang kondisi rumah saya,” katanya.

Dia berharap, selaku Kepala Desa Bangsri, Mukson segera mendengar dan membaca berita ini dan tergerak hatinya untuk menindaklanjuti dan melakukan survei untuk menentukan bantuan yang dibutuhkan.

“Kami berharap Pak Mukson dapat membantu kami secara konkret, bukan hanya janji,” kata dia.

Adapun bantuan yang dibutuhkan oleh keluarga Takwadi antara lain adalah perbaikan atap rumah, pembangunan kamar mandi yang layak, dan pengadaan fasilitas sanitasi yang memadai.

Dengan demikian, mereka dapat hidup lebih sehat dan aman. Takwadi sekeluarga berharap agar bantuan tersebut dapat segera direalisasikan, sehingga mereka dapat hidup lebih baik.

Sebagai informasi, Takwadi seorang ayah yang bekerja sebagai buruh serabutan. Selain itu, terkadang ia mencari nasi aking kering (loyang-jawa-red) untuk dimanfaatkan kembali.

Pasutri ini mempunyai anak-anak yang masih duduk di bangku SD dan SMP.

Jadi, bantuan dalam bentuk apapun diberikan akan sangat berarti bagi keluarga Takwadi. Dengan bantuan dari sesama, diharapkan keluarga Takwadi dapat memiliki rumah yang layak huni dan hidup lebih sejahtera. (Olam).