Sinjai, Suara Jelata–-Sejumlah awak media yang bertugas di Kabupaten Sinjai mengeluhkan kurangnya informasi yang diberikan oleh Polres Sinjai.
Seperti saat diadakan jumpa pers terkait pengungkapan pencurian ternak yang hari ini dilaksanakan oleh Polres Sinjai.
Namun hanya mengundang beberapa awak media saja. Hal ini dikatakan oleh Fajar, salah satu media online lokal di Sinjai.
“Seakan-akan kami ditutupi informasi, padahal selama ini kami selalu bermitra dengan Polres Sinjai, ada apa ini?,” katanya.
Jelas kata Fajar, ini tidak sesuai dengan instruksi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang beberapa waktu lalu, menegaskan terkait transparansi informasi pengungkapan kasus.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Sinjai, IPTU. Sahabuddin mengatakan pihaknya sudah mengundang seluruh media di Sinjai untuk hadir.
“Kita sudah undang semua media Dinda,” terangnya.
Meski jumpa pers terkait kriminalitas di Polres Sinjai sudah dilaksanakan.
Namun kembali beredar undangan untuk jumpa pers besok (Minggu, 30/3/2025).
Undangan ini disinyalir dikarenakan sejumlah awak media protes dengan dugaan ‘pilih-pilih’ media oleh Polres Sinjai.
Hari ini, Polres Sinjai yang menggelar press release pada Sabtu 29/03/2025 memaparkan pengungkapan kasus curnak yang tengah marak terjadi di Kabupaten Sinjai.
Transparansi pengungkapan kasus curnak yang terjadi di Lingkup Polres Sinjai seolah-olah keran pemberitaannya ditutup.
Ini terlihat dari informasi bahwa pada Sabtu (29/3/2025) di Polsek Sinjai Timur, melalui Reskrim Polres Sinjai melakukan Jumpa Pers terkait pengungkapan kasus dan berhasil membekuk pelaku.
Hanya saja, Polres Sinjai diduga memilah Jurnalis untuk diundang dalam Jumpa Pers tersebut.
Hanya beberapa media di Kabupaten Sinjai yang diinformasikan, padahal Polres Sinjai sudah mempunyai grub media yang menghimpun rekan media yang bertugas di Sinjai.