HUKRIMNews

Aksi Demo di DPRD, Kapolres Sinjai Pukul Anggotanya Minta Jangan Represif

×

Aksi Demo di DPRD, Kapolres Sinjai Pukul Anggotanya Minta Jangan Represif

Sebarkan artikel ini
Situasi saat aksi mahasiswa di Kantor DPRD Sinjai/ist

Sinjai, Suara Jelata—Video yang menunjukkan adanya dugaan pemukulan yang dilakukan Kapolres Sinjai, AKBP. Harry Azhar kepada pembawa aspirasi viral di media sosial. Selasa, (2/9/2025).

Video berdurasi 1 menit 26 detik itu menujukan diduga sosok Kapolres Sinjai pukul massa aksi menggunakan tongkat.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Alumni Akpol 2003 ini awalnya berada di teras gedung DPRD Sinjai memantau jalannya aksi.

Tensi demonstrasi kemudian memanas dan terjadi kericuhan.

Massa aksi dan personel pengamanan saling dorong.

Terlihat Kapolres Sinjai kemudian mengambil tongkat kayu dari tangan anggotanya dan langsung memukul kearah massa aksi.

Setelah memukul, Kapolres Sinjai kemudian mundur dan mengarahkan anggotanya yang berada di teras gedung DPRS Sinjai untuk maju.

Namun hal ini dibantah oleh Kasi Humas Polres Sinjai, IPDA. Agus Santoso.

“Tidak ada pemukulan kepada peserta aksi, bapak Kapolres justru menginginkan pengamanan aksi berjalan humanis,” katanya.

Adapun video yang beredar itu kata Agus justru Kapolres Sinjai menghentikan aksi anggotanya yang diduga akan bertindak represif kepada massa aksi.

Segala tugas-tugas yang dijalankan oleh para personel pun ditekankan untuk selalu berpegang pada standar operasional prosedur (SOP).

“Bapak Kapolres justru meminta anggota agar jangan bertindak berlebihan kepada pendemo, itu di video Bapak Kapolres mengingatkan anggota dengan cara seperti itu karena situasi saat itu kan sudah memanas, jadi disuruh mundur itu anggota,” terangnya.

Dengan begitu kata Agus, karena pengamanan aksi yang berlangsung baik maka tidak ada tindakan perusakan dan anarkis yang terjadi saat demo kemarin di DPRD Sinjai.

“Intinya kita kawal penyampaian aspirasi dengan mengedepankan humanisme, segala bentuk penyampaian aspirasi kita hormati selama tidak merusak dan bertindak anarkis” bebernya.

Sebanyak 422 aparat gabungan mengawal aksi unjuk rasa yang membawa beberapa tuntutan ini.

Diantaranya mendesak Pemkab Sinjai untuk menurunkan tarif PBB-P2 dan hapuskan tunjangan DPR.

Selanjutnya tangkap dan adili koruptor, stop militerisme dan brutal aparat terhadap massa aksi demonstrasi serta wujudkan pendidikan gratis.

Aparat keamanan terdiri dari personel TNI, Polri dan Satpol PP, Damkar, Brimob Dishub dan tenaga kesehatan.

Massa awalnya menjebol pagar berduri yang terpasang di depan gedung DPRD Sinjai.

Massa aksi sempat ditemui oleh Bupati dan Wakil Bupati Sinjai, Ratnawati Arif dan Andi Mahyanto, serta Ketua DPRD Sinjai, Andi Jusman.

Dihadapan massa aksi, Bupati Sinjai, Ratnawati menjelaskan tidak ada kenaikan pajak PBB-P2.