SINJAI, Suara Jelata—Proyek pembangunan rabat beton jalan Lebaran di Desa Massaile, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, menuai sorotan tajam masyarakat.
Pasalnya, dengan anggaran mencapai hampir Rp80 juta yang bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD), hasil pekerjaan justru dinilai janggal dan tidak sebanding dengan besarnya biaya yang dihabiskan.
Pantauan warga menyebutkan, proyek tersebut hanya mengerjakan beberapa meter jalan saja, dengan kualitas beton yang tipis dan terkesan dikerjakan asal-asalan.
“Tipis sekali betonnya. Masa anggaran sebesar itu hasilnya hanya segini. Kalau dihitung-hitung, biaya yang terpakai di lapangan jelas tidak sebanding dengan nilai anggaran yang tercantum,” ungkap IL (45), salah seorang warga Desa Massaile.
Warga menduga kuat ada praktik penyalahgunaan dana desa dalam pengerjaan proyek ini.
Apalagi, menurut mereka, setiap desa di Sinjai saat ini menerima kucuran dana desa yang nilainya bisa mencapai miliaran rupiah per tahun.
“Kami mendesak aparat penegak hukum, baik kepolisian maupun kejaksaan, turun langsung melakukan audit dan investigasi atas penggunaan dana desa di Massaile. Jangan sampai ada praktik kongkalikong yang merugikan rakyat kecil,” tegas IL.
Sorotan ini semakin menegaskan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana desa.
Publik berharap, aparat hukum segera bergerak cepat agar potensi penyimpangan anggaran tidak terus dibiarkan dan menjadi kebiasaan yang merugikan masyarakat.