BeritaDAERAHOlahraga

Meriahkan Hari Santri Ikatan Petarung Kediri Ikuti Seni Pencak Dor Omah Sawah

×

Meriahkan Hari Santri Ikatan Petarung Kediri Ikuti Seni Pencak Dor Omah Sawah

Sebarkan artikel ini
Panggung Pencak Dor, tempat unjuk kepiawaian pendekar beladiri di Omah Sawah Kota Kediri. (foto: Iman)

KOTA KEDIRI JATIM, Suara Jelata Ikatan Petarung Kediri mengikuti Seni Beladiri Pencak Dor untuk memperingati Hari Santri. Kegiatan bertempat di Omah Sawah, Kelurahan Burengan, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Sabtu (08/11/2025).

Ikatan Petarung Kediri di bawah binaan Tomi Ariwibowo dan Imam Muhaimin mengirim 20 orang untuk ikut Seni Pencak Dor.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Diketahui, Omah Sawah merupakan tempat milik Walikota Kediri, Vinanda, dalam acara ini menyediakan dan menggelar panggung untuk para jawara pencak silat yang tergabung dalam perguruan pencak silat.

“Tujuan diadakannya seni pencak dor ini untuk mempertontonkan ketangkasan para pendekar saja tetapi juga meneguhkan nilai budaya dan persaudaraan,” kata Tomi.

Tomi juga menjelaskan bahwa kegiatan ini digagas untuk melestarikan warisan budaya asli Kediri yang didirikan oleh Gus Maksum Pengasuh Pondok Lirboyo.

“Saya selaku Pembina Ikatan Petarung Kediri sangat mengapresiasi kegiatan pencak sebagai ajang adu bakat para pendekar yang ada di Kediri untuk mempererat tali silaturrahmi antar pendekar,” ujarnya.

Dikatakan Tomi, selain itu untuk membangun solidaritas lintas perguruan, Pencak Dor ini bukan sekadar adu fisik, tapi panggung kehormatan bagi para pesilat untuk menunjukkan prestasi, bukan arogansi. Karena persaudaraan lebih penting dari perbedaan.

Diungkapkan, beberapa anggota yang ikut dalam Pencak Dor tergabung dalam berbagai organisasi pencak silat. Di antaranya Perisai Diri, Kera Sakti, Pagar Nusa, Gasmi, dan PSHT.

“Kegiatan Pencak Dor juga menjadi bentuk penghormatan kepada almarhum Gus Maksum, tokoh besar pencak silat asal Kediri yang menjadikan seni beladiri ini sangat diminati oleh para pemuda,” kata Tomi.

Ikatan Pendekar Kediri yang didampingi langsung oleh Imam Muhaimin selaku Pembina memberangkatkan 20 orang untuk mengikuti Seni Pencak Dor.

“Tujuannya untuk mempererat tali silaturrahmi dan mempererat tali persaudaraan antarperguruan silat yang ada di seluruh eks Karisedenan Kediri,” ujar Imam kepada awak media.

Disampaikan Imam, Panitia memastikan kegiatan berjalan aman dan tertib. Koordinasi dilakukan secara matang dengan Polresta Kediri, Kodim 0809/Kediri, Brigif, dan Brimob, termasuk dukungan dari Sekda Kota Kediri.

“Semua pihak bersinergi demi kelancaran acara. Jika tahun ini berjalan sukses dan kondusif, insyaallah Pencak Dor akan menjadi ikon tahunan Kediri setiap peringatan Hari Santri,” ungkapnya penuh harap.

Pencak Dor 2025 diikuti ratusan peserta dari berbagai daerah, yaitu Kediri Raya, Surabaya, Bojonegoro, Blitar, Tulungagung, hingga Nganjuk. Pertandingan tidak dibatasi usia, melainkan disesuaikan dengan kategori berat badan demi menjaga sportivitas.

“Dengan semangat kebersamaan dan penghormatan pada budaya, Pencak Dor Kediri 2025 menjadi bukti nyata bahwa olahraga bela diri tradisional mampu menjadi jembatan perdamaian serta identitas budaya yang memperkuat karakter masyarakat Kota Kediri,” pungkas Imam. (Iman)