TAPANULI UTARA, Suara Jelata— Dalam rangka percepatan perwujudan bebas Buang Air Besar (BAB) sembarangan, UPT Puskesmas Sitadatada bersama Babinsa Koramil 22/Tarutung, Kodim 0210/TU melakukan upaya pendekatan untuk merubah perilaku higienis dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat.
Dengan metode pemicuan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) kegiatan dilakukan di Desa Hutaraja Simanungkalit, Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Jumat, (26/04/2019).
Kegiatan tersebut bertujuan agar terciptanya kondisi sanitasi total dalam upaya mengurangi penyakit berbasis lingkungan, diantaranya diare, disentri, penyakit kulit, cacingan, demam tifoid, Hepatitis A, E, hingga mal nutrisi dan kematian.
Kepala UPT Puskesmas Sitadatada, Henny M.A.I. Hutasoit, tantangan pembangunan sanitasi di Indonesia adalah masalah sosial budaya dan perilaku penduduk yang terbiasa buang air besar (BAB) di sembarang tempat seperti sungai, sawah, ladang, dan kebun.
“Dari total sekitar 200 KK, tinggal 8 KK lagi yang belum mempunyai jamban dan beberapa lainnya tidak memenuhi standar sanitasi yang baik,” ungkapnya.
Babinsa Koramil 22/Tarutung, Serda Erli Hermanto mengharapkan dengan terlaksananya 5 (lima) pilar sanitasi tersebut, derajat kesehatan warga Desa Hutaraja Simanungkalit dapat meningkat.
Serta air sungai berkualitas lebih baik dan aman untuk digunakan sebagai keperluan sehari-hari warganya.
“Dengan begitu, bayi dan anak-anak dapat lebih sehat dan optimal dalam masa tumbuh kembangnya, warga usia produktif lebih tinggi tingkat produktivitasnya,” kuncinya.
Aswar/Aisyah