MAKASSAR, Suara Jelata–Anggota Majelis Permusyarakatan Rakyat (MPR) Republik Indonesia, Ashabul Kahfi, memaparkan pentingnya masyarakat ikut andil dalam menjaga suatu negara yang diselenggarakan di Gedung Lamacca, Jalan AP. Pettarani, Kota Makassar. Sabtu, (23/11).
Menurutnya, keikutsertaan masyarakat agar memahami 4 pilar kebangsaan MPR RI.
“Pertama-tama ini adalah pertemuan dengan masyarakat Sulsel secara resmi, pasca dilantik. Pertemuan ini pula menjadi ajang sosialisasi, terkait pentingnya masyarakat menjaga sebuah negara, khususnya di Sulawesi Selatan,” pungkas Kahfi, sapaan sehari-harinya.
Lanjut, terpecahnya kelompok masyaraka, kata Kahfi, karena tidak memahami 4 pilar kebangsaan yang menjadi penyangga sebuah negara.
“Yakni, Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika,” papar Kahfi yang juga legislator DPR RI fraksi Partai Amanat Nasional ini,” ungkapnya.
Lebih lanjut, mulai dari hal-hal kecil dapat menimbulkan dampak besar. Oleh karena itu, hadirnya MPR yang digagas oleh Taufik Kiemas, adalah sarana 4 prinsip pilar berkebangsaan tersebut.
“Isu yang beredar misalnya, perempuan diwajibkan bercadar. Itu satu contoh isu yang tidak sesuai dengan prinsip kebangsaan kita, tidak memiliki payung konstitusi, baik UUD, UU, Perpres, Permen, Pergub, maupun Perwali,” ucap Kahfi.
Dia menambahkan, bahwa hal demikian, tentu dapat mengganggu kehidupan bertetangga, berbangsa, dan bernegara.
“Berbeda dengan Provinsi Aceh, mereka memiliki otonomi khusus, jadi isu dan wacana perempuan bercadar, tidak berlaku di Indonesia secara keseluruhan,” kuncinya. (*)