Makassar, Suara Jelata – Aksi ‘Kamisan Santuy’ yang menamakan dirinya Aliansi Rakyat Melawan Oligarki (RMO) di pertigaan jalan AP. Pettarani – Bluevard Kota Makassar dibubarkan. Kamis, (2/1/20).
Sesuai pantauan media ini, belum sempat menggelar aksi, tiba-tiba muncul puluhan massa tandingan dari dari pihak lain yang tidak diketahui dengan membawa bendera merah putih.
“Kami NKRI membubarkan kalian,” teriak salah seorang massa dengan menggunakan Toa sembari menunjuk para peserta aksi Kamisan.
Hingga terjadilah aksi saling dorong dengan pengawalan ketat dari pihak kepolisian. Bahkan Kapolsek Rappocini juga terlihat di lokasi tersebut.
Tak lama setelah itu, massa Kamisan dipukul mundur hingga ke titik kumpulnya yang semula.
“Kami menuntut keras kepada Pemerintah Pusat agar membebaskan Tahanan Politik (Tapol) Papua tanpa syarat dan adili pelaku rasisme, serta berikan ruang demokrasi,” tegas Jenderal Lapangan, Walfer.
Walfer mengatakan pihaknya tercatat ada 15 orang yang diduga mendapat tindakan represif dan kekerasan fisik maupun non fisik, oleh massa dan oknum kepolisian, sehingga ada yang luka, kesakitan dan baju sobek.
“Bahkan massa perempuan pun direpresif hingga kerudungnya sobek bakan ada yang mendapat pelecahan verbal,” kuncinya.