KULON PROGO, Suara Jelata — Petani di wilayah selatan Desa Tuksono, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), kini gigit jari.
Bagaimana tidak, tanaman padi mereka yang baru saja berusia antara seminggu dan belasan hari itu, mulai diserang hama keong.
Hal serupa dialami oleh petani di Desa Sri Kayangan. Tanaman padi mereka juga diserang hama keong.
Wartawan Suara Jelata.com yang datang di lokasi pada Sabtu (8/2/2020) pukul 08.00 WIB, tepatnya di Dusun Kali Soko, Tuksono mendapati sejumlah petani tengah membasmi keong yang ada di tanaman padi. Keong tersebut mereka kumpulkan untuk dimusnahkan.
Para petani ini mengaku kewalahan menghadapi keong lantaran jumlahnya terus bertambah banyak. Sejumlah tanaman pagi mereka juga mulai ada yang rusak dan daunnya layu menguning.
“Kita ini baru tanam. Baru berapa hari umur padi, eh malah diserang keong,” celutuh seorang petani di Dusun Kali Soko ini.
Diakuinya bahwa, tanaman padi yang rentan dan parah dari serangan keong adalah yang berdekatan dengan irigasi. Pasalnya, keong rawah ini senang digenangan air dan memilih untuk berkembang biak disana.
Terkait cara pengendalian hama keong, petani setempat menempuh beberapa cara. Selain mengumpulkan lajgsung dan dimusnahkan, ada juga menggunakan racun hama.
“Kalau saya semprot dengan obat hama. Dengan obat hama seperti ini, keong tersebut mati,” timpal Sono.
Dari data yang dihimpun di lapangan, petani di wilayah selatan Tuksono hingga ke Sri Kayangan, sebenarnya tidak banyak menghadapi persoalan terkait tanaman mereka.
“Kita disini, masalahnya cuma keong. Lainnya tidak ada. Pupuk lancar, pengairan irigasi lancar,” terang Sono.
Lahan persawahan di daerah ini, tergolong produktif. Dibujtiian para petani bisa tanam tiga kali setahun yakni padi dua kali ditambah palawija sekali. Sistim pengairan juga bagus kendati memasuki musim kemarau.
Laporan: Mhmd