YOGYAKARTA, Suara Jelata— Jalan Raya Banaran Kecamatan Galur, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), rusak parah. Diduga kuat kerusakan jalan yang menghubungkan antara Jalan Deandles Galur dengan lokasi wisata Pantai Trisik, akibat dilalui oleh sejumlah truk pengangkut Galian C.
Bagaimana tidak, di sepanjang Jalan Raya Banaran ini, terdapat banyak depo pasir. Mengakibatkan ratusan truk pengakut Galian C, melintas keluar masuk.
Kondisi jalan saat ini berlubang-lubang di sepanjanjang jalan. Saat hujan turun sepanjang jalan tersebut menjadi wisata kubangan dan bergelombang. Warga yang melintas termasuk anak sekolah maupun yang pergi berobat ke Puskesmas Galur, sangat terganggu dengan kondisi jalan ini.
Pengamatan di lapangan hingga Selasa (19/2), di sepanjang jalan utama ini belum ada perbaikan, dari pihak Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Kulonprogo. Padahal jalan ini merupakan akses utama warga setempat bahkan jalan ini juga akses jalan menuju lokasi wisata Pantai Trisik.
Beberapa warga Desa Banaran yang ditemui awak media ini menceritakan bahwa jalan ini sebelumnya mulus. Arus transportasi lancar dan warga yang melintas juga nyaman dan aman. Namun setelah jalan ini didominasi truk pengangkut Galian C, kondisinya jadi rusak begini.
“Warga pernah protes keberadaan truk-truk pangkur Galian C ini. Karena tonasenya melebihi dari klasifikasi jalan. Tapi dari Pemkab setempat dan aparat keamanan tidak ada tindakan tegas,” terang beberapa warga yang minta namanya tidak ditulis.
Masih menurut sumber warga layak dipercaya ini, kondisi jalan saat hujan atau disiram air, kondisi jalan jadi seperti bubur dan becek. Dan saat kering jalan jadi berdebu.
Seorang mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi di DIY, yang sedang melaksanakan KKN di daerah tersebut berinisial ALG (21), memintak Pemkab Kulonprogo segera turun tangan menangani persoalan jalan ini. Pasalnya, jalan ini menjadi infrastruktur utama terkait aktifitas ekonomi masyarakat.
“Kita tidak sepakat jika Pemkab setempat membiarkan truk pengangkut Galian C ini memakai jalan tersebut. Karena Galian C ini tidak mewakili kepentingan rakyat secara keseluruhan tetapi ini kepentingan bisnis kelompok tertentu ataupun perorangan,” kata ALG kepada Suara Jelata, Rabu (19/2).
Masih menurut ALG, Pemkab dan aparat keamanan untuk tidak jadi penonton dalam melihat kondisi jalan di Banaran ini. Aa lagi volume truk yang melintas setiap hari jumlah banyak.
“Sangat banyak,” timpalnya.
Laporan: Mhmd