News

Petani di Yogya Terancam Merugi, Juragan Sayur Mulai Banting Setir

×

Petani di Yogya Terancam Merugi, Juragan Sayur Mulai Banting Setir

Sebarkan artikel ini

YOGYAKARTA, Suara Jelata— Petani sayuran di beberapa tempat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mulai menghadapi banyak kendala akibat pandemik virus corona.

Seperti yang dialami sejumlah petani sayur di daerah Dekso, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, DIY. Para petani di desa ini kesulitan menjual hasil panennya karena pembeli (juragan sayur) mulai membatasi diri datang ke petani.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Selain itu, sejak virus corona mewabah ditambah adanya himbauan di rumah saja, para juragan sayuran tersebut juga banyak yang banting setir mencari usaha lain.

“Memilih banting setir karena juragan sayuran kesulitan mengirim sayurannya ke luar daerah seperti ke Purworejo, Semarang dan beberapa daerah lain,” ujar sejumlah petani.

Terkait hal ini, petani mulai memutar otak untuk menjual hasil panen mereka. Pasalnya, hasil panen mulai banjir dan numpuk tidak terjual. Jika hal ini dibiarkan, otomatis petani mengalami kerugian besar.

“Di pasar juga tidak ada pembeli. Warga mulai membatasi diri ke luar rumah gara-gara virus Corona,” ujar Harsono (57), salah satu petani sayuran asal Dekso kepada wartawan Suara Jelata, Kamis (9/4/2020) pagi.

Selain Harsono, Ahmad (40), juga mengaku mengalami kerugian besar. Pasalnya, sayuran hasil panennya tidak laku. Untuk menutupi biaya operasionalnya saja tidak cukup jika hanya mengandalkan hasil penjualan eceran di rumahnya.

“Biasanya ada pengumpul yang datang membeli hasil panen kita disini. Tapi selama ada himbauan pembatasan sosial dan ke luar rumah, juragan kita sudah tidak datang,” kata Ahmad.

Selama musim Corona mewabah, petani juga merasakan dampaknya. Terutama saat adanya pembatasan sosial membuat banyak juragan sayuran tinggal di rumah. Bahkan ada yang pindah profesi.

Laporan: Mhmd