MAGELANG,Suara Jelata— Guguran lava pijar terjadi di puncak gunung merapi. Karena itu, jumlah pengungsi di Magelang bertambah. (5/1/2021).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang mengupdate data pengungsi per hari, Yakni berjumlah 508 jiwa yang tersebar di lima titik pengungsian.
Kepala BPBD Kabupaten Magelang, Edy Susanto mengatakan tambahan pengungsi pada Senin siang dari Dusun Babadan 1 Desa Paten Kecamatan Dukun.
“Tadi ada 246 pengungsi kelompok rentan dan pendamping yang mengungsi ke Balai Desa Banyurojo,” katanya
Sementara sebelumnya juga sudah mengungsi sebanyak 87 jiwa dari Desa Ngargomulyo Kecamatan Dukun.
“Semua pengungsi Ngargomulyo ini berasal dari tiga dusun yakni Gemer, Ngandong dan Karanganyar. Mereka beradap di titik pengungsian TEA Desa Tamanagung Muntilan,” imbuhnya.
Lalu ada juga dari Desa Keningar sejumlah 54 jiwa.
“Untuk dari Desa Keningar dari Dusun Banaran dan Gondangrejo. Mereka beradao di SD N Ngrajek Mungkid dan rumah Kepala Desa Ngrajek Mungkid,” ujarnya.
Terlama untuk pengungsi yang belum pulang sama sekali sejak November 2021 lalu adalah dari Desa Krijing sebanyak 121 jiwa.
“Untuk Desa Krinjing ini dari Dusun Trono, Pugeran dan Trayem. Mereka berada di Balai Desa Deyangan Kecamatan Mertoyudan,” pungkasnya.
Namun, lanjut Edy Selasa siang ada pengurangan 15 jiwa pengungsi di TEA Desa Tamanagung. Mereka kembali ke rumah dari Dusun Ngandong Desa Ngargomulyo.
Agung Libas