MADURA, Suara Jelata— Upaya meningkatkan literasi terlebih di masa pandemi Covid-19, mahasiswa Tadris Bahasa Indonesia Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Madura Menyingkap Sejarah Ibu Pertiwi yang dikemas dengan diskusi kajian bertempat di sebelah barat Gedung Ormawa IAIN Madura. Minggu, (21/03/2021).
Diskusi mahasiswa Tadris Bahasa Indonesia yang tergabung dalam Komunitas Kopi Rangkul (Ketika Otak Perlu Inspirasi Dalam Replay Mata Kuliah) merupakan komunitas yang didirikan oleh mahasiswa Tadris Bahasa Indonesia C angkatan 2019 dalam rangka upaya mengoptimalkan ilmu mata kuliah, khususnya di Prodi Tadris Bahasa Indonesia.
“Adanya Kopi Rangkul disini bertujuan untuk mereplay mata kuliah yang belum kelar” ucap Ainul Jadi, salah satu penggagas Komunitas.
Diskusi mengundang langsung Muh. Arif Rahman, mahasiswa Tadris Bahasa Indonesia angkatan 2016 dan dihadiri oleh puluhan mahasiswa Tadris Bahasa Indonesia yang terdiri dari berbagai angkatan.
Tampak diskusi berjalan dengan lancar dan saling tukar gagasan yang di tengahi oleh Arif, sapaan akrab pemateri.
“Inti dari materi yang saya sampaikan adalah sejarah bahasa ibu pertiwi itu sendiri, dimana bahasa Indonesia itu berawal dan dimulai dari bahasa Riau” jelasnya.
Mahasiswa Asal Sumenep ini menambahkan, bahwa perkembangan bahasa Indonesia menjadi bahasa yang bermetamorfosis dan berkembang sejak pada lahirnya bahasa Indonesia sendiri pada Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Indonesia dalam melawan penjajahan Belanda.
“Sedangkan secara yuridis, bangsa Indonesia mulai mengakui bahasa Indonesia sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945. Sejak saat itu, bahasa Indonesia mulai memiliki perkembangan yang sangat signifikan mulai dari aspek leksikon, semantik, serta fonologi itu sendiri” terang Arif.
Di akhir kajian, mahasiswa semester akhir ini berharap sebagai senior terhadap adik-adik dibawah angkatannya untuk tetap progresif dalam memajukan Prodi Tadris Bahasa Indonesia.
“Semoga tetap progresif dalam segala apapun yang mendukung bagi perkembangan bahasa Indonesia dan prodi tercinta” kuncinya.