SINJAI, Suara Jelata—Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) Fakultas Ushuluddin dan Komunikasi Islam (FUKIS) Institut Agama Islam Muhammadiyah (IAIM) Sinjai sukses menggelar Webinar Nasional secara virtual via zoom meeting. Sabtu, (27/11/2021) pagi tadi.
Kegiatan yang diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai Perguruan Tinggi ini, menghadirkan empat narasumber, diantaranya Dr. Khaerul Asfar, Lc., M. Th. I (Dosen Prodi IQT IAIN Gorontalo), Dr. Amir Hamzah, M. Ag. (Dosen Prodi IAT IAIM Sinjai), Dr. Zulkarnain Mubhar, S. Th. I., M. Th. I (Dosen Prodi IAT IAIM Sinjai) dan Darlis, Lc., M. S. I. (Dosen Prodi IQT UIN Datokarama Palu).
Sebelum satu persatu pemateri memaparkan materinya, Dekan FUKIS, Dr. Suriati, M.Sos.I., membuka kegiatan ini sekaligus memberikan sambutannya. Dirinya mengapresiasi atas dilaksanakannya kegiatan ini sebagai upaya dalam pijakan untuk memperluas model penelitian di prodi IAT.
“Prodi IAT sudah sangat tepat mengusung tema Living Qur’an dalam webinar nasional ini, mengingat model penelitian ini belum diaplikasikan dalam judul skripsi mahasiswa selama ini. Karena itu, semoga ini menjadi pijakan untuk memperluas model penelitian di prodi IAT,” katanya.
Diketahui kegiatan ini mengusung tema “Menakar Urgensi Living Qur’an sebagai Model Penelitian dalam Studi Al Qur’an” juga dihadiri Civitas Akademika Institut Agama Islam Muhammadiyah (IAIM) Sinjai. Dr. Zulkarnain Mubhar salah satu pemateri juga menyampaikan pengalaman Al-Qur’an empat dimensi.
“Salah satunya adalah, melaksanakan seluruh bentuk perintah yang termaktub di dalam Al-Qur’an, baik termaktub secara tekstual maupun kontekstual, kemudian menjauhi seluruh bentuk larangan yang termaktub di dalam Al-Qur’an baik tekstual maupun kontekstual,” paparnya.
Sementara itu, Ketua Prodi IAT IAIM Sinjai, Siar Ni’mah mengangkat tema Living Qur’an ini dikatakannya sengaja diusung dalam rangka perluasan bahan kajian dalam penelitian. Dirinya pun berharap selesainya Webinar ini dapat menambah ilmu mahasiswanya.
“Harapannya, mahasiswa prodi IAT ke depan tidak hanya meneliti pada lingkup teks tetapi merambah ke ranah nonteks sebagaimana paradigma Living Quran itu sendiri, sehingga mahasiswa-mahasiswa Prodi IAT dapat menambah ilmu baru selesainya Webinar ini,” katanya saat dimintai keterangan.