AdvetorialNewsPEMDA SINJAI

Ciptakan Wirausaha Muda Baru, Diskopnaker Sinjai Tahun Ini Adakan Tiga Jenis Pelatihan

×

Ciptakan Wirausaha Muda Baru, Diskopnaker Sinjai Tahun Ini Adakan Tiga Jenis Pelatihan

Sebarkan artikel ini

SINJAI, Suara Jelata—Bidang UKM Dinas Koperasi UKM dan Ketenagakerjaan (Diskopnaker) untuk tahun anggaran 2022, akan menggelar tiga jenis pelatihan yang anggarannya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Dengan target peserta 120 orang dari tiga jenis pelatihan.

Kepala Bidang (Kabid) UKM Diskopnaker Sinjai, Bahri mengungkapkan, di dalam merealisasikan program Bupati untuk penciptaan Wirausaha Muda Baru (WUB), pertama-tama yang dilakukan bidang UKM adalah melakukan pelatihan, dalam rangka meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Sinjai.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

“Tahun ini 2022, kita akan melaksanakan tiga jenis pelatihan di antaranya, pelatihan pengolahan ikan menjadi bakso, pelatihan pengolahan cabai dan pelatihan barista (kopi). Dengan total peserta secara keseluruhan sebanyak 120 orang,” kata Bahri.

Selain itu ucap Bahri, juga dilihat potensi masing-masing desa. Seperti, untuk pelatihan pengolahan ikan tentunya diupayakan pesertanya lebih dominan dari daerah pesisir Lappa dan Sinjai Timur.

Begitu dengan pelatihan pengolahan cabai, peserta yang dominan ikut salah satunya berasal dari daerah Bongki Lengkese. Lantaran, itu merupakan daerah penghasil cabai.

“Meskipun itu, kami tetap berupaya agar masing-masing desa kelurahan di Kabupaten Sinjai, terdapat salah satu perwakilannya untuk mengikuti pelatihan ini nantinya,” ujarnya.

Lebih lanjut Bahri mengungkapkan, memilih jenis pelatihan tersebut karena potensi di Sinjai dari segi bahan baku mudah diperoleh.

Olehnya itu, melalui pelatihan ini diharapkan masyarakat bukan hanya menjual bahan baku secara langsung, namun juga dapat memperoleh penambahan pendapatan setelah mengolah baik itu ikan, cabai, dan kopi.

“Pada dasarnya, kita berharap supaya bahan baku yang diperoleh masyarakat dari hasil pertaniannya, itu diolah terlebih dahulu sebelum dijual supaya sedikit banyaknya, terdapat nilai tambah yang diperoleh masyarakat. Dibandingkan, jika dijual langsung,” kuncinya.