SIMEULUE ACEH, Suara Jelata— Masjid yang berdiri megah yang terletak di Desa Langi, Kecamatan Alafan, Kabupaten Simeulue menuai perhatian publik.
Di mana bangunan masjid kecamatan yang diresmikan tahun 2021 yang lalu, kini nasibnya sangat memprihatinkan, diduga mulai dari pondasi, tiang, dinding bahkan sampai atap dan kubah nyaris tak bisa difungsikan.
Dari hasil pantauan media di lokasi, terlihat tiang bangunan nyaris putus, dinding retak bahkan ada yang sudah pecah, antara dinding dan tiang bangunan sebagian sudah terpisah, bahkan menara di sudut bangunanpun sudah mulai tampak miring akibat tiang menara nyaris putus. Kamis, (9/2/2022).
Keterangan yang dikutip media dari salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya menyampaikan, terjadinya keretakan di bagian dinding dan tiang bangunan ini disebabkan terjadinya gempa kecil beberapa waktu yang lalu.
Tapi sebelum terjadinya gempa, bangunan ini sudah bocor, baik atap maupun kubahnya dan lantai keramiknya banyak yang kosong.
“Jika ada hujan, ruangan masjid ini dipenuhi dengan air karena kubah dan atapnya bocor semua dan kami mulai tidak nyaman jika shalat di masjid ini, karena kondisi bangunannya seperti ini” ucap salah seorang warga Desa Langi.
Bangunan masjid yang menelan biaya milyaran rupiah ini sepertinya luput dari pengawasan, di mana bisa dilihat dari struktur pembesihan dan plasteran yang tidak sempurna.
Sementara itu, Pj Kepala Desa Langi, Rinaldi, saat dikonfirmasi awak media mengatakan bahwa masjid ini dibangun secara bertahap. Tahap pertama pada tahun 2017 dan tahap kedua pada tahun 2019, kemudian masjid ini diresmikan pada tahun 2021 yang lalu.
Lanjut Rinaldi, masyarakat Desa Langi merasa tidak puas dengan hasil pembangunan masjid ini dikarenakan pekerjaan dari pelaksana kegiatan diduga asal jadi, contohnya lantai geranit banyak yang sudah kosong.
“Dari amatan kasat mata saya, dulu material yang digunakan adalah material yang didatangkan, namun setelah diamati materialnya banyak campuran tanah, bukan material lokal, makanya baru sedikit saja gempa, bangunan sudah seperti itu, sementara kalau dibandingkan dengan bangunan yang lain yang dikerjakan pada tahun yang sama sedikitpun tidak apa-apa pada gempa yang lalu” jelasnya.
Dirinya berharap kepada pemerintah daerah maupun dinas terkait agar kiranya dapat memperhatikan kondisi mesjid Desa Langi, karena sangat dikhawatirkan jika roboh akan membahayakan bagi para jamah masyarakat desa yang sedang menjalankan ibadah shalat.
Hal senada juga disampaikan Daswan, selaku Camat Alafan, yang mengharapkan masjid tersebut dapat dibangun kembali.
Selain itu, dia juga berharap juga agar dinas terkait melihat dan diteliti kembali apakah masjid ini masih layak dipakai atau tidak, jika ada anggaran untuk kedepannya jangan dibangun yang lain, Daswan menyarankan untuk mengutamakan dulu pada masjid ini.
“Seharusnya pelaksana kegiatan yang menangani pembangunan masjid ini harus bertanggung jawab” bebernya.
Camat Alafan, Daswan mengatakan, akibat dari bocornya di bagian atas bangunan, dirinya dengan swadaya masyarakat sekitar 40 sak semen sudah habis untuk menempel bagian atas bangunan masjid yang bocor.
“Penyerahan kunci masjid ini diserahkan langsung oleh Dedi Damuri dari Dinas PUPR kepada kami dan kami langsung usulkan kepada bupati untuk diresmikan supaya masjid ini bisa dipakai. Peresmian masjid ini diresmikan langsung oleh Bupati Simeulue pada tahun 2021 yang lalu” ucap Camat Alafan.
Sementara di tempat terpisah, Kabid Dinas Syariat Islam, Rahmad Kahar ST saat dikonfirmasi media melalui WhatsApp mengatakan “Untuk sementara kami dapat informasi ada yang dibangun PUPR, sebaiknya tanya ke Kabid Cipta Karya, kalau di Dinas Syariat sementara waktu belum ada recod penanganan Masjid Langi” balasnya dengan singkat.
Kemudian, awak media mencoba mengkonfirmasi dari Dinas PUPR Kabupaten Simeulue melalui Adifano ST mengatakan pembangunan masjid kecamatan yang terletak di Desa Langi bersumber dari Dinas PUPR Provinsi bukan PUPR Simeulue. Kamis, (10/02/2022).