JAKARTA, Suara Jelata— Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat se-Indonesia menggelar diskusi virtual konsolidasi terkait polemik yang terjadi akhir-akhir ini. Jumat, (08/04/2022).
Dengan mengangkat tajuk, “Arah Indonesia di Tengah Kebijakan Darurat, Apa Peran HMI”, menghadirkan langsung narasumber Affandi Ismail, selaku Ketum HMI PB MPO dan Nurdin Adalepa Ketum HMI Cabang Banjarmasin.
Diskusi yang dihadiri kurang lebih 94 Ketua Umum dan Kader HMI itu berjalan dengan khidmat dan dialektik.
Diskusi virtual ini dimoderatori oleh Rivaldi Pulungan dan dikoordinatori oleh Nofrizal Pulungan, selaku Ketua Komisariat Indonesia.
Ketua Umum HMI PB MPO, Affandi Ismail pada kesempatan penyampaian materi tersebut mengatakan ada 3 persoalan yang meliliti bangsa Indonesia.
“Pertama oligarki, kedua korupsi, ketiga nepotisme” kata Affandi.
Affandi menegaskan, bahwa situasi saat ini perlu mahasiswa maupun kader HMI mengharuskan untuk turun ke jalan dari berbagai kota tersebar di tanah air.
“Rezim Jokowi perlu dievaluasi, dikritisi, diingatkan karena semakin hari semakin kemari semakin melihat berbagai kegaduhan melalui menteri-menterinya,” ucapnya menegaskan.
Karena, kata Affandi, ketiga persoalan tersebut merupakan sumber terjadinya problem di negeri pertiwi seperti kenaikan BBM, kelangkaan minyak dan lain-lain.
“Saya berharap setelah diskusi malam ini harus merencanakan aksi tidak cukup sebelas Maret, tapi aksi yang berkelanjutan, menegakkan keadilan hingga Jokowi jatuh,” harap Affandi.
Sementara, Nurdin Adalepa, Ketum HMI Cabang Banjarmasin mengatakan aksi bisa dilakukan dengan mamasifkan dari berbagai dimensi, baik virtual, massa, video hingga lainnya.
“Mengajak keseluruh kader untuk menggaungkan bersama jangan sampai hanya saat ini. Apapun aksinya yang penting satu tujuan,” pungkasnya.