
SINJAI, Suara Jelata— Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam “Koalisi Mahasiswa dan pemuda Sinjai Melawan” kembali menggelar aksi Kamisan.
Dengan membentangkan spanduk dan jargon, mereka juga melakukan orasi secara bergantian menyuarakan kekerasan akademik yang terjadi di kabupaten Sinjai.
Kegiatan tersebut berlangsung di Taman Karampuang, kabupaten Sinjai. Kamis, (21/3).
Mereka mengaku, kegiatan tersebut sebagai salah satu bentuk pembuktian akan hidupnya gerakan mahasiswa di kabupaten Sinjai dalam mengawal kasus kekerasan akademik yang menimpa 4 mahasiswa Institut Agama Islam Muhamadiyah (IAIM) Sinjai beberapa bulan lalu.
Salah satu orator, Fauzan mengatakan, bagaimana mahasiswa bisa bebas berkreasi mengeluarkan pendapat kalau mahasiswanya mengkritik akan diancam DO atau Skorsing.
“Ini merupakan sebuah perilaku yang tidak mencerminkan dunia kampus, dan terbukti saat pengadilan ternyata dosenya telah divonis bersalah dan ditahan selama 1 bulan percibaan” jelasnya.
Hal senada disampaikan oleh, Akmal bahwa kampus IAIM Sinjai yang dikatakan agamais, toleran sangat mencoreng dan memberikan dampak tidak baik dan mencederai Muhammadiyah.
“Kami menyampaikan secara luas kepada masyarakat Sinjai bahwa ada yang tidak beres di IAIM Sinjai, agar berpikir terlebih dahulu untuk menyekolahkan anaknya di IAIM Sinjai” tagas Akmal.
Aksi tersebut berlangsung sekitar dua jam, sejak pukul 15.00 – 17.00 Wita.
TIM/REDAKSI