OPINI, Suara Jelata — Jalan raya merupakan sarana umum yang menjadi kebutuhan bagi setiap masyarakat, apalagi di zaman sekarang, hampir setiap orang mempunyai kendaraan pribadi untuk memudahkan aktivitas mereka.
Berdasarkan hal tersebut, maka kenyamanan dan keamanan dalam berkendara di jalan raya merupakan hak bagi setiap masyarakat.
Pun demikian halnya dengan warga yang berada di sekitar Cileunyi, kabupaten Bandung, beberapa kasus kecelakaan yang terjadi akibat jalan rusak, bergelombang dan berlubang seakan menjadi momok menakutkan.
Kenyamanan berkendara seakan mimpi yang tak akan terwujud, maka harapan tinggal harapan, kerusakan jalan tak jua mendapat perhatian pemerintah setempat.
Ibarat peribahasa, “Menanti-nanti bagaikan bersuamikan raja” pemerintah yang seharusnya memberikan perhatian dan bantuan, nyatanya tak bisa diharapkan.
Harapan warga Cileunyi dan pengguna jalan raya dianggap angin lalu meski korban terus berjatuhan. Tak hanya cedera dan luka-luka, namun berujung kematian.
Kerusakan yang berada di jalan sekitar simpang Cileunyi, kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung kerap kali membahayakan pengendara.
Sejumlah insiden kecelakaan kerap terjadi di Simpang Cileunyi, akibat jalan mengalami kerusakan, untuk kondisi aspal mengelupas, banyak terlihat di area putaran menuju kabupaten Sumedang, dengan kondisi luas kerusakan bervariasi, mulai dari selebar 30 cm hingga 150 cm.
