GOWA, Suara Jelata— Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian sebagai unsur penting dalam pengembangan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara.
Aksi Demonstrasi Solidaritas Koordinatorat Komisariat Himpunan Pelajar Mahasiswa (HIPMA) Gowa di Kantor Gubernur Sulawesi Selatan mendesak pemerintah provinsi terkait jalan di Batu Massongko. Makassar (15/08/19)
Aksi demonstrasi ini dilakukan dengan membentangkan petaka yang bertuliskan “HIPMA Gowa menggugat, masyarakat meminta kejelasan perbaikan jalan, save Batu Massongko”.
Aksi ini dihadiri oleh beberapa perwakilan kader HIPMA Gowa dari berbagai Koordinatorat (Kecamatan) dan Komisariat (Kampus).
Mereka menuntut klarifikasi terkait perbaikan jalan di Batu Massongko, Desa Pattallikang, Kecamatan manuju, Kabupaten Gowa dan mendesak pemerintah Provinsi dan DPRD Provinsi (Komisi Pembangunan Daerah), serta meminta kepada pemerintah yang berwenang untuk menjalankan amanat UU Pasal 24 ayat 1 No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Umum.
Musari selaku Kepala Seksi Pemeliharaan Jalan dan Penanganan Pasca Bencana (Bina Marga) mengatakan bahwa dari tuntutan mahasiswa, mereka akan menindak lanjuti hal tersebut.
“Berhubungan dengan proses perbaikan jalan ini masih menunggu pemenang tender terkait anggaran perbaikan jalan dari beberapa titik yang diakibatkan oleh bencana alam,” jelasnya.
Ia juga meminta kepada mahasiswa agar tetap mengawal prosesnya, karena akan dikerjakan selambat-lambatnya bulan September 2019 mendatang.
“Dan selanjutnya saya yang akan bertanggung jawab penuh terkait proyek perbaikan jalan tersebut,” terangnya.
Sementara Zubair, selaku jenderal lapangan mengatakan bahwa mereka selaku pemuda atau generasi di Kabupaten Gowa, khususnya Kader HIPMA Gowa menegaskan bahwa mereka meminta kejelasan terkait jalan yang tidak layak dilalui karena sangat meresahkan masyarakat dan sudah memakan banyak korban, berupa kerugian material dan non materi.
“Maka dari itu, kami tegaskan kepada pihak yang bertanggungjawab agar segera mengerjakan jalan ini secepatnya, sebelum memasuki musim hujan. Kami juga menegaskan bahwa aksi yang kami lakukan ini adalah murni dan berangkat dari kesadaran teman-teman Kader HIPMA Gowa.
“Jika ada yang berani mengklaim gerakan ini, maka lagi-lagi dia adalah lawan kami,” tegasnya.
Lanjut Zubair, aksi ini adalah aksi pra kondisi, jika tuntutan mereka tidak diindahkan, maka mereka akan kembali bersama masyarakat dengan massa yang berlipat ganda.
“Tinuluppaki kareso nakigappa Minahasa (Jangan lupa bekerja keras untuk mencapai kejayaan),” kuncinya.
Aisyah