SLEMAN, Suara Jelata— Aksi kejahatan jalan atau klitih, terus meneror sejumlah daerah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Salah satunya, terjadi di Kabupaten Sleman dan memakan korban.
Karena meresahkan dan mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), jajaran Polres Sleman, DIY tak tinggal diam dalam.
Guna memberikan rasa aman dan nyaman masyarakat, pihak Polres Sleman terus memburu para pelaku klitih tersebut. Alhasil, sejumlah pelakunya pun berhasil diringkus.
Ironisnya, mereka yang diduga pelaku klitih ini adalah justru anak usia sekolah. Halnya yang berhasil ditangkap di Padukuhan Blimbingsari, Kelurahan Catur Tunggal, Kecamatan Depok dan di Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman.
Kasubag Humas Polres Sleman, Iptu Edy Widaryanto menyebut kejadian yang diduga klitih di Kecamatan Tempel sudah ditangani Polsek setempat. Sementara di Padukuhan Blimbingsari, pihaknya belum ada laporan dari warga.
“Kejadian yang diduga klitih di Kecamatan Tempel sudah ditangani. Dan, sejumlah anak yang berstatus masih sekolah sudah diamankan,” ujarnya.
Dikatakan Iptu Pol Edy, peristiwa tersebut berawal diantara mereka saling menyerang sehingga menyebabkan ada korban luka di bagian telinga dan matanya.
Sementara itu, hingga berita ditulis belum diperoleh naman korban akibat klitih.
Hingga Sabtu (18/1), jajaran kepolisian di tingkat satuan Polres jajaran Polda DIY, terus meningkatkan pengamanan untuk memberikan rasa aman di masyarakat. Patroli gabungan polisi Dan TNI skala besar terus ditingkatkan.
Pantauan awak media suara jelata.com, tampak jajaran Polres Bantul terus melakukan penyisiran di titik-titik yang dianggap rawan hingga diobyek vital. Hal sama yang dilakukan jajaran Polres Kulon Progo dan Polres Sleman.
Sumber internal dari Polres Bantul, disebutkan bahwa patroli terus diintensifkan terutama pada malam hari, untuk mencegah aksi klitih.
Muhammad









