YOGYAKARTA, Suara Jelata— Keberadaan truk pengangkut galian C tanah urug yang melintas di Jalan Raya Moyudan, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dikeluhkan warga.
Pihak Dinas Perhubungan, Dishub, Satpol PP Sleman dan kepolisian setempat diminta turun tangan untuk menertibkan angkutan truk tersebut.
Bagaimana tidak, material tanah urug yang diangkut, banyak tercecer di jalan. Sehingga jalan menjadi licin, terutama saat ini sedang musim penghujan.
“Kita minta Pemkab Sleman dan Polres Sleman tidak tutup mata melihat keberadaan tanah yang diangkut truk ini tercecer di jalan. Ini berbahaya dan mengancam keselamatan warga yang lewat di jalan ini,” ujar Mahat (32), seorang pengguna yang melintas di jalan tersebut, Selasa, (10/3/2020) sore sepulang kerja.
Diakui oleh Mahat, banyak warga yang mengeluh keberadaan tanah yang tercecer di badan jalan raya ini. Pasalnya, kondisi tanah tersebut licin saat terkena air hujan serta lengket di ban kendaraan. Hal ini sangat mengganggu warga yang beraktifitas di jalan tersebut.
Senada dengan Mahat, Setiawati (23), seorang pegawai di kesehatan Sleman, juga mengeluhkan banyaknya tanah merah dari truk tercecer di badan jalan di Jalan Moyudan itu. Terlebih jalan ini padat warga yang lewat saat jam masuk dan pulang kerja.
“Kemarin saat hujan deras, sekitar pukul 17.30 WIB, sempat ada warga jatuh akibat ban sepeda motornya licin. Untung tidak parah dan hanya luka lecet di lengan dan lutut,” kisah Setiawati.
Menurut Setiawati, perlu segera ada penertiban dilakukan oleh Pemkab dan kepolisian setempat. Sebelum banyak jatuh korban, langkah pencegahan harus dikedepankan. Yang perlu dipahami sebutnya, tanah yang tercecer ini sifat licin jika kena air (basah) dan berlumpur.
“Kalau hujan tanahnya licin sekali dan membahayakan bagi pengendara lain. Karena sifat tanah yang diangkut cenderung berlumpur,” jelasnya.
Sementara itu, pantauan di lapangan diketahui bahwa, tanah urug yang tercecer di jalan itu hingga mengotori badan jalan dan licin adalah dari truk pengangkut tanah proyek yang sedang diurug di pinggir jalan tersebut. Namun, tanah ini mengotori jalan karena pihak proyek tidak melakukan pembersihan sisa tanah tercecer di jalan yang kini dikeluhkan warga itu.
Mhmd