SUMENEP, Suara Jelata— Setelah merayakan Idul Fitri H+ 7, biasanya umat Muslim juga akan merayakan suasana lebaran ketupat. Terutama bagi tradisi masyarakat Jawa dimana perayaan lebaran ketupat dijadikan sebagai pelengkap kemenangan yang diraih pasca Idul Fitri 1 Syawal.
Simbol lebaran ketupat, ditandai dengan jenis makanan dari beras yang dimasukkan ke dalam anyaman daun (janur) yang dibuat berbentuk kantong. Kemudian, beras dimasukkan ke dalam kantong janur dan masak.
Momentum tersebut tentunya juga menjadi kesempatan bagi masyarakat dalam mengembangkan kreativitasnya untuk membuat anyaman ketupat dari janur serta juga dapat menghasilkan ekonomi.
Termasuk suasana jelang hari lebaran ketupat yang jatuh pada hari esok, kamis, 19 Mei 2021, di Kabupaten, Sumenep, Madura, Jawa Timur tepatnya di Pasar Bangkal sudah mulai dipadati para penjual anyaman ketupat yang terbuat dari janur ini.
Salah satu, penjual anyaman ketupat bernama Marhuk yang berasal dari Desa Gapura, Kecamatan Batang-Batang Kabupaten Sumenep, Madura, mengaku menjelang lebaran ketupat mengalami pesanan dan pembeli yang banyak dari masyarakat.
“Sejak hari senin, pesanan dan pembeli sudah banyak,” katanya kepada awak media ini. Rabu, (19/05/2021).
Dalam pantauan media ini terlihat, Marhuk sambil membuat anyaman ketupat dari jamur ini hingga menunggu pesanan maupun pembeli selanjutnya.
“Harga ketupat dari janur ini hanya Rp. 7000 yang diikat dengan satu tali dengan jumlah 10 ketupat di dalamnya,” pungkasnya.