SUMENEP, Suara Jelata— Hari lebaran ketupat sudah menjadi tradisi masyarakat di Madura, Jawa Timur. Umumnya, selain diisi dengan membuat ketupat dari bahan beras yang dimasukkan ke kantong janur kemudian dimasak, masyarakat juga berkunjung ke makam-makam pahlawan, baik pahlawan nasionalis maupun pahlawan religius seperti ulama-ulama, kiai, raja-raja dan lain-lain menjadi favorit.
Asta Tinggi atau makam raja-raja yang terletak di Kawasan Bukit Kebunagung, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, dipadati para pengunjung maupun peziarah di dalamnya. Kamis, (20/05/2021).
Fathor Rahman, warga Desa Pengarangan Sumenep, salah satu pengunjung Asta Tinggi, mengatakan tujuan di hari ketupat mengunjungi Asta Tinggi ingin melihat kemegahan bangunan arsitektur yang terdapat di dalam Asta Tinggi.
“Tujuan kami kesini ingin melihat situasi dan kondisi di dalamnya pada meriahnya hari lebaran ketupat, terutama juga kemegahan makam raja-raja di dalamnya” katanya kepada awak media ini. Kamis, (20/05/2021).
Sementara, salah satu penjaga Asta Tinggi Sumenep, Imam Syahrawi mengatakan, meski pengunjung terlihat padat, namun ada pengurangan jumlah daripada hari-hari sebelum ada larangan mudik.
“Berkurang sekitar 50 persen. Dan setiap hari biasanya mencapai 5 ribu pengunjung. Tapi, saat ini menurun, kisaran 2 ribuan saja, apalagi ada larangan mudik” pungkasnya.