SINJAI, Suara Jelata— Founder Yayasan Pendidikan Indonesia Emerging Literacy Education (IEL Education), Safaruddin raih gelar doktornya di Universitas Negeri Malang. Kamis, (27/05/2021).
Hasil riset terkait “Project Based Learning, Website Learning & Cognitive Style” di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo yang dipresentasikan dalam ujian akhir Disertasi dihadapan dewan penguji.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada tim penguji Dr. Dedi Kuswandi, M.Pd (Ketua), (2) Prof. Dr. I Nyoman Sudana Degeng, M.Pd, (Penguji/Promotor), (3) Prof. Dr. Punaji Setyosari, M.Pd., M.Ed, (Penguji/Co Promotor 1), (4) Prof. Dr. Nurul Murtadho, M.Pd, (Penguji/Co Promotor 2), (5) Prof. Dr. Mustaji, M.Pd (Penguji tamu dari Universitas Negeri Surabaya), (6) Dr. H. Sulton, M.Pd, (Penguji Bidang Studi), (7) Dr. Henry Praherdhiono, M.Pd (Penguji Bidang Pendidikan) serta keluarga besar kami dan terkhusus sang istri dan anak yang telah mensupport saya,” kata Safaruddin.
Bagi sebagian orang gelar doktor merupakan hal yang biasa tapi bagi Udhink sapaan akrab Safaruddin di Jawa, gelar tersebut merupakan suatu hal yang luar biasa karena perjuangan untuk meraihnya harus menaklukkan tantangan khususnya tantangan ekonomi.
Anak ke-3 dari 6 bersaudara, lahir dari kalangan keluarga yang tidak berpendidikan (formal), kesehariannya tinggal di gubuk kebun dan bekerja sebagai petani sekaligus buruh tani dengan penghasilan yang tak seberapa.
Sehingga Udhink dimasa merah putih SD Negeri 220 Balle Kecamatan Bulupoddo, Kabupaten Sinjai, harus berjalan kaki puluhan kilometer ke Sekolah dan sepulang sekolah harus membantu orang tua menyadap aren, menggarap kebun dan sawah.
Sejak usia 12 Tahun, Ia tak lagi tinggal bersama orangtuanya tapi memilih tinggal di rumah salah satu tokoh masyarakat di Desanya, Andi Sawiah yang sangat berperan dalam keberlangsungan pendidikannya.
Selain itu, di masa SMA beliau pernah tinggal di salah satu mesjid yang ada di Tangka sampai menyelesaikan pendidikannya pada saat itu dan pulang ke Desanya sesekali dalam satu semester.
Setelah tamat pada jenjang Sekolah Menengah Atas, beliau melanjutkan pendidikan Diploma (D2) dan sarjana (S1) sambil bekerja menjadi pengajar/pelatih pramuka di beberapa sekolah serta bekerja dikantor PDM Sinjai sebagai sekretaris eksekutif yang pada saat itu diketuai oleh Drs. Zainuddin Fatbang demi keberlangsungan biaya kuliahnya.
Semasa sekolah dan kuliah beliau aktif diberbagai organisasi di lingkungan sekolah maupun kampus bahkan pernah menjadi pengurus OSIS semasa SMA dan sebagai Ketua Umum PD IPM Sinjai, Ketua Saka Bahari Sinjai, SekJen BEM STAIM Sinjai.
Studi S1 belum usai iapun berani mempersunting gadis pujaan hatinya dari Dusun Korong Desa Saohiring Kecamatan Sinjai Tengah, dan menikah tahun 2008 di usia mudah hingga meraih gelar sarjana bersama.
Wisuda S1 usai dan beliau memiliki skill di bidang komputer hingga ia dilamar untuk masuk mengajar pada beberapa sekolah/madrasah SMA Muhammadiyah Pattongko dan MIS Al-Ihsan Laiya, begitupun dengan sang istri yang dilamar oleh salah satu sekolah untuk menjadi pembina pencak silat.
Mereka bekerja ditempat yang sama hampir sepuluh tahun, namun motivasi untuk melanjutkan pendidikan masih besar hingga akhirnya memutuskan untuk bergantian lanjut studi ke jenjang magister di Yogyakarta.
“Masalah ekonomi, organisasi, dan pernikahan janganlah dijadikan sebuah penghalang untuk tetap melanjutkan studi yang terpenting adalah niat, usaha dan semangat dibarengi do’a,” ujarnya.
Satu hal yang unik dan bisa menginspirasi khususnya bagi pasangan kaum muda adalah semangat belajar dan saling mendukung bagi pasangan.
Karena faktor biaya dan waktu untuk mengasuh sang buah hati, maka untuk lanjut kuliah mereka harus bergantian dengan sang istri.
Safaruddin, Lahir di Sinjai 31 Mei 1986 dari pasangan bapak Rahim dan ibu Beda (alm), berasal dari perkampungan Gamette (perbatasan Sinjai-Bone), Desa Tompobulu Kecamatan Bulupoddo Kabupaten Sinjai.
Adapun riwayat pendidikannya dimaulai dari SD Negeri No 220 Balle Kecamatan Bulupoddo, MTs Attahiriyah Mangopi Desa Tompobulu Kec. Bulupoddo, MAN 1 Sinjai, S1 STAIM/IAIM Sinjai, S2 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan S3 Universitas Negeri Malang program studi Teknologi Pembelajaran (TEP).