PAPUA, Suara Jelata— Krisyanto Yen Oni pemuda asal Papua ini mengungkapkan dalam video pribadinya, bahwa tidak ada Bangsa Papua, yang ada adalah Suku Papua, Bangsanya yaitu Bangsa Indonesia.
Dia menegaskan, adalah persepsi yang sangat salah jika Papua adalah Suku Melanesia. Menurut Krisyanto, Melanesia adalah julukan atau kata lain untuk Kepulauan Hitam. Kata Kepulauan Hitam merujuk kepada penduduk kepulauan tertentu yang berkulit hitam. Jadi julukan Melanesia tidak semata-mata tertuju kepada pulau Papua,
“Seperti Afrika Melanesia, Amerika Latin Melanesia, Penduduk Asli Australia Melanesia, India kuno Melanesia. Indonesia juga ada Melanesia, rasnya Melanesia Bangsanya Indonesia. Jadi jelas Melanesia bukan Bangsa Papua, tapi ras dan bangsanya jelas bangsa Indonesia,” ucap Krisyanto dalam unggahan videonya, Minggu (30/5/21).
Pemuda ini menegaskan bahwa jangan salahkan dirinya bicara Papua. Sementara orang Australia seperti Veronica Koman boleh bicara tentang Papua.
“Dan saya asli orang Indonesia berkulit hitam tidak boleh bicara tentang Papua,” tegasnya.
Hal ini harus disadari bersama, kata Krisyanto, ini adalah upaya suatu wilayah lepas dari Negara Induk adalah suatu politik. Sebuah upaya yang dilakukan dan diperjuangkan oleh orang yang memangku kepentingan politik tanpa memikirkan dampak negatifnya.
“Yang mereka pikirkan hanya bagaimana ambisi politiknya tercapai. Tidak pernah dalam sejarah, di mana suatu wilayah yang berupaya melepaskan diri dari Negara Induknya, luput dari pertumpahan darah ini yang kita sama-sama tidak mau,” tuturnya.
Dia juga menambahkan, para provokator dan yang memiliki kepentingan politik hanya bisa menghasut dan memprovokasi. Ketika masyarakat bangkit memberontak terjadi tragedi pertumpahan darah.
Lebih lanjut lagi, Kris mengatakan, bahwa para provokator hanya bisa ongkang kaki. Mereka hanya melihat kepentingan mereka, demi sebuah posisi dan jabatan politiknya dan bisa dengan bangga menggunakan jas dan berdasi.
“Pernahkah kalian berpikir, bagaimana warga yang menjadi korban atas ambisi segelintir orang ini?” tanyanya.
Selain itu, Kris juga menambahkan lagi, bahwa setiap keuntungan politik adalah keuntungan pemangku politik. Tapi penderitaannya, tragedinya diingat, dirasakan dan dialami warga masyarakat yang tidak berdosa.
“Untuk itu saya mengajak Saudara-Saudara setanah air, mari kita bicara NKRI. Jangan kita buat Indonesia menjadi Suriah ke-2, ataupun Israel-Palestina ke-2. Sebaliknya mari kita bersatu padu, bersatu hati dan kita tegakkan lagi Sumpah Pemuda, Satu Tumpah Darah, Satu Bangsa dan Satu Bahasa Indonesia. NKRI yang ber-Bhineka Tunggal Ika. Salam NKRI! Papua Indonesia! Sekali NKRI tetap NKRI!” tandas Krisyanto dalam video pribadinya.