SEMARANG, Suara Jelata-– Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi melakukan wawancara dengan salah satu televisi Swasta milik Mabes Polri yaitu TVRadio Polri dalam Program Live ‘Presisi Siang’. Materi terkait dengan penanganan Covid-19di Jawa Tengah, Selasa (15/06/2021) siang, di Ruangan Kapolda Jateng.
Dalam wawancara tersebut, Kapolda Jateng menyampaikan, penyebaran Covid-19 di Jawa Tengah ini, berawal dari adanya beberapa kegiata. Seperti Syawalan, Hajatan, Ziarah Keagamaan dan Tempat Wisata yang dilakukan masyarakat Jawa Tengah usai hari raya Idul Fitri kemarin.
“Hal inilah yang memicu penyebaran Covid-19 di Jawa Tengah, hingga menyebar ke Kabupaten Kudus yang menimpa sebagian warga Kudus terkonfirmasi Covid-19. Untuk itu, kita fokus ke wilayah Kudus dalam penanganannya,” jelas Irjen Pol Ahmad Luthfi.
Luthfi juga mengatakan, dalam penanganan Covid-19 di Jawa Tengah, ia sudah melakukan dan menjalankan Manajemen Kontijensi kepada seluruh Polres di Jawa Tengah. Hal ini dilakukan Polda Jateng dalam menanggulangi permasalahan Covid-19 di Jawa Tengah yang semakin meningkat ini.
Khusus penanganan di Kabupaten Kudus, panjut Luthfi, Polda Jateng bersama dengan Pemerintah Daerah Jawa Tengah, telah menyiapkan 800 kamar di Asrama Haji Donohudan Boyolali untuk Isolasi Terpusat Pasien dari Kudus. Selain itu juga, tempat lain yang disiapkan, yaitu Rusunawa, Hotel King, Balai Diklat di Semarang dan sebagainya, menjadi tempat untuk isolasi warga yang terpapar Covid-19.
“Dari titik-titik yang sudah dijadikan tempat isolasi mandiri ini, tempat isolasi ini, tersedia 1.700 kamar, dan ini sudah mulai bertahap masyarakat yang terkonfirmasi Covid-19, kita angkut ke tempat lokasi isolasi, setiap dua minggu sekali,” terang Luthfi.
Dia juga menambahkan, setiap hari ada seratus masyarakat yang dikumpulkan untuk diberikan sosialisasi mengenai bahaya Covid-19. Ia juga meminta masyarakat untuk menerapkan 5M dan 3T agar terhindar dari Covid-19.
Dikatakan Luthfi, ada 11 kabupaten yang masuk dalam Zona Merah dan masih ditambah tiga kabupaten lagi masuk dalam Zona Merah. Diakui Luthfi, Zona Merah di setiap kabupaten ini, semakin bertambah. Untuk itu, ia meminta kesadaran masyarakat untuk melakukan Prokes setiap hari dan setiap saat.
“Dari 14 kabupaten di Jawa Tengah yang masuk dalam Zona Merah ini, kita fokuskan penanganannya di tiga kabupaten dan satu kota, yaitu Kudus, Demak, Sragen dan Semarang. Karena kasus aktifnya di tiga wilayah tersebut sudah di atas 600 hingga 700. Sehingga mau tidak mau mereka harus menjalani isolasi dan juga kita terapkan betul-betul manajemen penanganan Covid-19 di wilayah tersebut,” tegasnya.
Kapolda Jateng juga menyampaikan, terkait dengan vaksinasi, Polda Jateng terus melakukan vaksinasi massal setiap hari. Bahkan pihaknya sudah menerjunkan 750 tenaga kesehatan di lokasi vaksinasi massal tersebut.
“Untuk vaksinasi massal kita prioritaskan di Zona Merah dan lansia di atas usia 50 tahun. Dan ini kita galakkan terus, terutama di Kabupaten Kudus,” ungkapnya.
‘Saya sudah perintahkan seluruh Pejabat Utama Polda Jateng untuk turun langsung di Kudus dalam penanganan Covid-19, Dirlantas Polda Jateng memimpin Penyemprotan Disinfektan massal 3 hari secara berturut-turut di Kudus. Penerangan Keliling, Humas melakukan Penerangan kepada masyarakat di setiap desa dan kecamatan di Kudus. Dirintelkam Polda Jateng saya perintahkan untuk melakukan penggalangan kepada seluruh tokoh masyarakat dalam membantu memberikan penyuluhan kepada masyarakat. Untuk menjaga prokes bersama Dirbinmas, Brimob dan Sabhara pun kita tugaskan untuk evakuasi. Kabiddokkes pun melatih masyarakat dalam pemusaran jenazah Covid-19,” tambah Kapolda.
Terakhir Kapolda menghimbau, Covid-19 belum ada obatnya. Warga di Kabupaten Kudus sangat cepat tertular Corona. Kita harus kendalikan dan batasi kegiatan di luar. Selalu gunakan masker dan hindari kerumunan. Yang bisa dilakukan adalah melokalisir, mengendalikan dan membatasi. Pengendalian di sini yaitu menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan juga menghindari adanya kerumunan.